Terkuak Motif Pembunuhan Guru SMP oleh Suaminya, Sering Diomeli Hingga Rebutan Mobil

Admin
Jumat, 08 Maret 2019 - 09:47
kali dibaca
Rozalina dan Sudirman. (Facebook)
Mediaapakabar.com - Teka-teki penyebab guru SMP dibunuh suaminya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) mulai terkuak.

Pelaku pembunuhan, Sudirman (36) mengaku membunuh istrinya, Rozalina (36) lantaran kesal sering diomeli.

Sudirman yang bekerja sebagai guru honorer di salah satu SMP tak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ia hanya mengandalkan pendapatan istri yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Hal itulah yang menjadi pemicu pasangan suami istri ini sering bertengkar. Puncaknya pada Rabu siang (6/3) pelaku menghabisi istrinya di dalam kamar.

“Hasil pemeriksaan yang bersangkutan (pelaku) mengakui perbuatannya. Motifnya karena permasalahan ekonomi. Istrinya menuntut masalah keuangan, suami tidak bisa memenuhinya,” ucap Kepolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono, Kamis (7/3).

Ia menambahkan, tersangka kesal dan tidak tahan sering diomeli gara-gara masalah keuangan. Hal itulah yang membuat tersangka nekat menusuk korban berulang kali hingga meregang nyawa.

Jenazah Rozalina telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kenanga I pada Kamis (7/6) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pemakaman almarhumah Rozalina diiringi kesedihan dan tangisan pilu keluarga dan kerabatnya.

Kakak korban, Bahusni tak menyangka rumah tangga adiknya berakhir dengan peristiwa tragis.

Bahusni menceritakan kronologi pembunuhan adiknya. Awalnya, pelaku menjaga warung di rumahnya di Jalan Mangga Besar Kelurahan Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kabupaten Lubuklinggau, Sumsel.

Sudirman menjaga warung lantaran korban menemani ibunya ke rumah Ar Bunda untuk menjalani terapi.

Sudirman menelepon sang istri dan memintanya untuk cepat pulang. Sebab, pelaku hendak pergi menembak (berburu).

Namun sang istri tidak bisa memenuhi keinginan suaminya lantaran sedang mangantre. Korban baru bisa pulang pada sore hari.

Setibanya di rumah, pasangan suami istri ini pun ribut. Saat itulah Sudirman mengancam akan menceraikan Rozalina.

Ancaman Sudirman membuat Rozalina emosi, sehingga terjadi pertengkaran hebat. Rozalina menyatakan tidak takut diceraikan.

Akhirnya pertengkaran Sudirman dan Rozalina merembet ke harta gono-gini. Sudirman meminta untuk segara membagi harta gono-gini. Ia menginginkan mobil Honda Jazz menjadi bagiannya.

Rozalina menolak keinginan Sudirman. Ia tak merelakan mobil Honda Jazz itu dimiliki Sudirman. Sebab, mobil tersebut merupakan hasil jerih payahnya.

Singkat cerita, Sudirman meninggalkan rumahnya dan pergi membawa mobil tersebut. Tindakan Sudirman membuat Rozalina semakin emosi.

Rosalina akhirnya menelpon suaminya dan meminta untuk segera mengembalikan mobil tersebut dalam waktu dua hari.

“Jika dalam batas dua hari mobil yang dibawa Sudirman tidak dikembalikan, Rozalina mengancam akan melaporkan ke polisi. Nah mungkin (Sudriman) tersinggung,” jelas Bashuni, seperti dikutip RMOL Sumsel.

Diduga tersinggung dengan perkataan korban, Sudirman lalu pulang ke rumah. Keduanya terlibat pertengkaran hebat di dalam kamar hingga Sudirman nekat menusuk Rosalina berkali-kali hingga meregang nyawa.

Korban mengalami luka tusukan di di bawah ketiak sebelah kanan, luka tusuk pada bagian perut sebelah kanan dan luka di jari tangan sebelah kanan.

Selain rebutan mobil, keributan pasutri ini juga diduga masalah teropong, karena Sudirman memang hobi berburu.

Pria yang akrab disapa Sudir mau membeli teropong senapan. Namun keinginan pelaku tidak bisa dipenuhi istri yang selama ini memegang kendali keungan keluarga.

Almarhumah Rozalina meninggalkan seorang anak berinisial RD (15) yang kini sudah duduk di kelas X SMAN 1 Kota Lubuklinggau.

RD merupakan anak Rozalina dari suami pertamanya, Fatullah Lesmana, yang meninggal dunia pada tahun 2004 silam.

Setelah suami pertamanya meninggal, Rozalina kemudian menikah lagi dengan Sudirman pada tahun 2008.

Selama menikah dengan Sudirman, Rozalina dan anaknya RD tinggal bersama orang tuanya di Jalan Mangga Besar II Kelurahan Kenanga Kecamatan Lubuklinggau Utara Ii Kota Lubuklinggau.

Sudirman sendiri merupakan guru honorer di SMPN Karang Panggung Kecamatan Selangit Kabupaten Musirawas.

Selain sebagai guru honor, Sudirman juga menjabat Ketua PPS Kelurahan Kenanga Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.

Ppihak keluarga korban meminta agar pelaku dihukum seberat-seberatnya. Pelaku saat ini telah menyerahkan diri ke Polres Lubuklinggau. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini