Presiden Joko Widodo |
Sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com Jokowi menyatakan ledakan bom itu merupakan upaya penangkapan terhadap jaringan teroris dari pengembangan penangkapan terduga teroris Ro di Lampung pada Sabtu (8/3/2019).
" Ndak, ndak, ndak, ini sebenarnya dimulai dari pengungkapan teroris yang ada di Lampung. Jadi tidak ada hubungannya dengan Pilpres," kata Jokowi di sela peninjauan Indonesia Internasional Furniture Expo (IFEX) 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Rabu (13/3/2019).
Jokowi mengapresiasi kerja jajaran Polri, terutama Tim Densus 88 Antiteror yang telah mengungkap dan menangkap terduga teroris di Lampung dan Kota Sibolga. Apalagi Densus 88 juga menemukan benda diduga bom di masing-masing lokasi kejadian.
" Ini pengembangan dari penangkapan di Lampung dan kami lihat memang barangnya berupa bom itu, ada."
Calon presiden nomor 01 itu meminta Polri terus memburu sel-sel teroris yang masih ada di sejumlah wilayah lain. Jokowi mengatakan sangat berbahaya bagi keamanan negara jika masih ada teroris yang menyimpan bom.
" Saya sudah sampaikan sebuah tindakan yang tegas terus-menerus tanpa henti dan kami harapkan segera semuanya bisa terungkap."
Jokowi mengaku prihatin atas terlukanya masyarakat maupun anggota Polri karena ledakan bom di rumah terduga teroris Abu Hamzah.
Sebelumnya, pada Selasa (12/3/2019) sekitar pukul 14.50 WIB, juga terjadi ledakan tak jauh dari rumah Abu Hamzah. Ledakan terjadi saat polisi hendak menangkap Abu Hamzah. Ledakan itu bahkan melukai seorang aparat kepolisian.
Kemudian terjadi ledakan susulan dari rumah Abu Hamzah pada dini hari. Polisi menduga istri Abu Hamzah meledakkan diri saat Tim Densus 88 Antiteror melakukan pengepungan dan upaya negosiasi. (zih)