Kompetensi ASN Perlu Ditingkatkan Demi Pelayanan Berkualitas

Media Apakabar.com
Senin, 11 Maret 2019 - 22:54
kali dibaca
Kompetensi ASN Perlu Ditingkatkan Demi Pelayanan Berkualitas
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin diwakili Kepala BKD dan SDM Kota Medan Muslim Harahap ketika membuka Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Lingkungan Pemerintah Kota Medan Tahun 2019 di Le Polonia Hotel, Senin (11/3/2019). 
Mediaapakabar.com-Revolusi mental pelayanan publik merupakan Program Gerakan Indonesia Melayani. Program ini untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ASN. Yakni peningkatan penegakan disiplin aparatur pemerintah dan penegak hukum, penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang inovatif.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin diwakili Kepala BKD dan SDM Kota Medan Muslim Harahap ketika membuka Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Lingkungan Pemerintah Kota Medan Tahun 2019 di Le Polonia Hotel, Senin (11/3/2019). Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi ASN agar mampu memberikan pelayanan publik berkualitas.

Selanjutnya Kepala BKD dan SDM Kota Medan mengungkap, sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah seharusnya memiliki cara pandang, cara berfikir dan cara kerja untuk melayani masyarakat, terkhusus yang bertugas di OPD pelayanan publik.

" Seorang aparatur harus memiliki cara pandang dan cara berfikir yang berorientasi melayani. Terutama pada OPD yang berhadapan langsung dengan pelayanan publik." 
Hal ini, kata Muslim, berkenaan dengan keterbukaan informasi dan teknologi mengharuskan kita semua untuk berubah, merevolusi cara kerja yang cepat dan tepat sesuai dengan dinamika pembangunan.

Kepala BKD dan PSD menyebutkan pelatihan gerakan revolusi mental ini sangat penting untuk diselenggarakan. Revolusi mental  juga merupakan komitmen pemerintah, melalui intruksi Presiden nomor 12 tahun 2016 tentang gerakan nasional revolusi mental.

" Ada beberapa program yang dicanangkan yakni program gerakan Indonesia melayani, program gerakan Indonesia bersih, program gerakan Indonesia tertib, program gerakan Indonesia mandiri, dan program gerakan Indonesia bersatu."

Muslim juga menyampaikan sebagai salah satu ujung tombak dalam proses penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, diharapkan memiliki kompetensi yang baik dengan mental sebagai pelayan publik sehingga memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas pada masyarakat.

" Saya berharap para ASN memiliki kompetensi yang baik serta mental sebagai pelayan publik sehingga memberikan pelayanan yang optimal dan berkualitas kepada masyarakat kedepannya."

Dia mengatakan sebagai contoh revolusi mental saat ini adalah para ASN haruslah menjalankan kewajibannya dengan mengikuti apel setiap paginya. Karena dari jumlah 700-an ASN di lingkungan Pemko Medan, hanya 200-an ASN yang mengikutinya setiap pagi.

" Wali Kota Medan mengamanatkan kepada BKDPSDM untuk mengambil langkah menyikapi sekaligus mengatasi masalah tersebut. Jadi, para ASN yang tidak mengikuti apel, nama mereka akan kita tempel di dinding informasi biar semua orang tahu siapa saja ASN malas dan tak pernah sekalipun mengikuti apel pagi. Kalau perlu kita panggil media dan diberitakan."

Tindakan tegas itu bilang Muslim, dilakukan dalam upaya untuk memberikan efek jera sehingga ASN yang selama ini malas  mengikuti apel setiap pagi.

Oleh karenanya menghindari hal itu, dia berharap kepada seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) segera mengingatkan bawahannya agar mengikuti apel setiap pagi.

Pembukaan pelatihan ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada 2 peserta yakni Agus Mansuri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Pemberdayaan Masyarakat kota Medan (BP3APM) serta Nia Fitri Damanik dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan.

Pelatihan ini berlangsung selama 5 (lima) hari dari 11-15/3/2019 yang dihadiri sebanyak 60 peserta dibagi dalam 2 (dua) angkatan.(dani)
Share:
Komentar

Berita Terkini