Sejak peluncuran ProGAS pada 2016, Cargill bersama dengan WFP telah membantu lebih dari 100.000 siswa di seluruh Indonesia.
Makanan yang disediakan ProGAS disiapkan masyarakat setempat menggunakan bahan bersumber dari petani lokal, dan bertujuan untuk menyediakan setidaknya seperempat dari kebutuhan kalori harian anak.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi Selasa (12/3/2019), Cargill kembali mendukung peningkatan Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keberlanjutan komitmen Cargill ini diumumkan di SDN 104251 Deli Serdang, Medan.
Dengan bantuan senilai 500.000 dolar Amerika melalui World Food Programme (WFP) PBB.
Sementara itu, penduduk lokal memperoleh penghasilan hingga Rp 2.000.000 setiap bulan dengan menjadi anggota tim memasak ProGAS.
Sekaligus mendapat tambahan pengetahuan terkait prinsip tentang kesehatan, nutrisi, dan persiapan makanan secara higienis. (dani)
Makanan yang disediakan ProGAS disiapkan masyarakat setempat menggunakan bahan bersumber dari petani lokal, dan bertujuan untuk menyediakan setidaknya seperempat dari kebutuhan kalori harian anak.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi Selasa (12/3/2019), Cargill kembali mendukung peningkatan Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keberlanjutan komitmen Cargill ini diumumkan di SDN 104251 Deli Serdang, Medan.
Dengan bantuan senilai 500.000 dolar Amerika melalui World Food Programme (WFP) PBB.
Kontribusi dari Cargill ini membantu WFP dalam memberikan bantuan teknis dan dukungan pembangunan kapasitas kepada ProGAS.
Komitmen ini juga mencerminkan kegembiraan Cargill atas hasil positif siswa-siswa sekolah dasar dalam ProGAS periode 2017 diantaranya, konsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari meningkat dari 24,7 menjadi 47,7 persen.
Rutinitas sarapan meningkat dari 59,2 menjadi 61,5 persen. Pengetahuan mereka tentang gizi meningkat dari 50,6 menjadi 66,1 persen.
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah menggunakan toilet meningkat dari 88,1 menjadi 91,7 persen. Minum air matang di sekolah meningkat dari 15,1 menjadi 35,4 persen.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akses untuk memperoleh sarapan sehat dan bergizi sangat penting bagi kesehatan dan kapasitas kognitif siswa sekolah dasar.
Gizi buruk juga menjadi penyebab masalah kesehatan anak-anak seperti stunting yang mencapai 30,7 persen di Indonesia.
Namun, sarapan sehat setiap hari masih tergolong mewah bagi banyak anak Indonesia, khususnya yang dari keluarga berpenghasilan rendah.
Khamim, Direktur Pengembangan Sekolah Dasar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan cakupan Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) di 39 kabupaten pada tahun 2019.
Arief Susanto, Country Representative Cargill Indonesia, menyatakan termotivasi dengan hasil yang menggembirakan dari implementasi ProGAS dengan WFP pada periode sebelumnya.
Dan percaya bahwa dalam jangka panjang, ProGAS berkontribusi secara positif untuk meningkatkan gizi, kesehatan, dan kapasitas anak-anak Indonesia.
Selain menyediakan sarapan yang seimbang dan bergizi untuk anak-anak sekolah dasar, ProGAS juga menciptakan peluang bagi penduduk lokal untuk memperoleh pemasukan tambahan.
Petani lokal memiliki kesempatan untuk menjual hasil pertanian mereka ke ProGAS dengan harga yang lebih baik. Sementara itu, penduduk lokal memperoleh penghasilan hingga Rp 2.000.000 setiap bulan dengan menjadi anggota tim memasak ProGAS.
Sekaligus mendapat tambahan pengetahuan terkait prinsip tentang kesehatan, nutrisi, dan persiapan makanan secara higienis. (dani)