Warga Komplek Perumahan JIP I Resah Akibat Maling 'Gentayangan'

Media Apakabar.com
Selasa, 05 Februari 2019 - 19:47
kali dibaca
Int 
Mediaapakabar.com-Warga Komplek Johor Indah Permai (JIP) I, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, dalam satu bulan terakhir resah dengan 'bergentayangannya' pelaku pencurian.

Salah seorang warga JIP I pada mediaapakabar.com menuturkan, tidak nyaman dan merasa takutnya warga komplek tersebut karena hampir setiap malam warga kecurian.

" Di komplek ini sekarang musim maling bang. Hampir setiap rumah kehilangan karena dimasuki maling. Jadi sepertinya sudah tidak aman lagi kondisi warga perumahan disini," kata Topik (35) warga Blok V JIP I, Selasa (5/2/2019).

Ia mengatakan, kemungkinan pelaku pencurian itu bisa saja bukan warga komplek atau bisa juga warga setempat. " Karena penghuni komplek yang ramai mulai dari blok I hingga 6. Nah..kalau dari blok tujuh hingga 11 banyak rumah sewa," jelasnya.

Menurut dia, bergentanyangannya maling tersebut, akibat tidak adanya jam malam yang berlaku di komplek bagi warga pendatang. Meski untuk masuk ke komplek berdiri pos Satpam dan ada beberapa sekuriti.

" Namun, tidak pernah siapa pun yang masuk ke komplek baik siang, malam maupun tengah malam, tak pernah diportal sekuriti. Semuanya bebas saja masuk serta keluarnya," terangnya.

Dibagian lain, Kiki (24), masih warga komplek mengatakan, barang warga hilang itu pada umumnya sepeda motor, sepeda yang diparkir dalam pagar.

" Diketahuinya barang kita sudah tak ada lagi bang, waktu pagi terkejut kereta gak ada lagi di dalam pagar," sebutnya.

Kiki juga mengatakan, dari informasi warga yang berkembang, maling yang menjalankan aksinya itu menggunakan mobil seperi Alphard pakai pintu samping.

" Sebab, malingnya beraksi pada tengah malam dan menjelang subuh. Gak terdengar bang waktu malingnya beraksi, apalagi yang diambil itu kereta, kalau dicuri tentu bersuara, ini apa pun tak terdengar," katanya.

Sementara sekuriti komplek, lanjut Kiki, dari informasi yang diketahui setelah didatangi warga,  kurang tanggap dengan kondisi tersebut. Artinya, mereka seperti tidak mau peduli.

" Alasan sekuriti bang, kata mereka tidak semua warga memberi honor pada mereka. Hanya setengah saja warga komplek yang mau menggaji mereka setiap bulannya Rp 50 ribu/rumah," ungkapnya.

Secara terpisah, Kanit Serse Polsek Delitua ketika dihubungi, warga harus menggalang dan mengaktifkan Kamtibmas atau Siskamling.  "Kalau sudah begitu kondisinya, sebaiknya buat laporan ke polisi," ucapnya melalui telepon seluler. (zih)







Share:
Komentar

Berita Terkini