TKN Singgung Panama-Paradise Papers Seret Prabowo Balas Isu Anggaran Bocor 25 Persen

Admin
Kamis, 07 Februari 2019 - 09:25
kali dibaca
Prabowo Subianto. Foto: Merdeka.com
Mediaapakabar.com - Capres Prabowo Subianto bicara soal anggaran negara yang diperkirakannya bocor sekitar 25 persen. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin kemudian menyinggung soal skandal Panama dan Paradise papers yang menyeret nama Prabowo dan Sandiaga.

Jubir TKN Ace Hasan Syadzily awalnya bicara soal narasi anggaran bocor yang dianggapnya sudah berulang kali disampaikan Prabowo.

"Soal bocor anggaran ini kembali diulang-ulang sama Capres 02 ini. Pertanyaannya, kemanakah anggaran yang bocor itu dilarikan? Ada berbagai modus untuk menyembunyikan dana haram tersebut, salah satunya dengan menyimpannya di negara-negara yang menjanjikan tax haven atau suaka pajak," kata Ace dalam keterangan tertulisnya seperti yang dilansir Detik.com, Kamis (7/2/2019).

Dia kemudian menyinggung soal Mutual Legal Asisstance (MLA) Indonesia-Swiss yang disebut Ace mengingatkan dirinya tentang dokumen Panama Papers dan Paradise Papers.

Kedua dokumen itu disebutnya berisi nama-nama tokoh dunia yang mendirikan perusahaan cangkang di negara tax havens dengan tujuan menghindari pajak.

"Panama Papers terkait firma hukum Mossack Fonseca di Panama, yang melibatkan nama-nama besar termasuk disebut-sebut nama Sandiaga Uno. Sedangkan Paradise Papers bersumber dari firma hukum Appleby di Bahama yang juga didalamnya disebut-sebut nama Prabowo Subianto. Modus dan motif keduanya hampir sama," ujar Ace.

Meski demikian, dia mengatakan belum tentu Prabowo ataupun Sandiaga melakukan tindakan pidana. Namun, dia mengatakan pendirian perusahaan cangkang di luar negeri diduga berkaitan dengan upaya menghindari sistem hukum di Indonesia tertutama terkait pajak hingga korupsi.

"Tak tertutup data Panama Papers dan Paradise Papers juga terkait dengan dugaan pidana korupsi dan pencucian uang di masa lalu. Maka sepanjang belum kadaluwarsa, aparat penegak hukum tetap dapat melakukan penyelidikan," tutur Caleg Golkar ini.

Ace lalu mempertanyakan legitimasi moral dari Prabowo-Sandiaga yang disebut-sebut dalam dokumen itu. Dia pun menyinggung soal PM Islandia, David Gunnlaugsson, yang disebutnya mundur karena disebut dalam Panama Papers.

"Tindakan memanfaatkan tax havens jelas tidak dapat dibenarkan secara etis dan menjadi sebuah cacat bagi siapapun untuk mengikuti kontestasi politik, karena salah satu tanggung jawab sebagai presiden adalah menjadi role model dan penglima penegakan hukum yang harus dapat dicontoh kualitas moralnya. Terlebih Indonesia yang semakin bertumpu pada penerimaan perpajakan. Dengan disebutnya nama Prabowo-Sandi dalam dua dokumen tersebut, layakkah keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden? Apakah memang keduanya memiliki legitimasi moral dalam mengelola Indonesia yang sekarang sumber pendapatan negaranya bertumpu pada perpajakan?" ucap Ace.

Prabowo sebelumnya, bicara soal anggaran negara yang bocor sekitar 25% atau menurutnya sekitar Rp 500 triliun. Kebocoran itu disebut Prabowo terkait mark up anggaran dalam berbagai proyek di Indonesia.

"Saya hitung dan saya sudah tulis di buku, kebocoran dari anggaran rata-rata, taksiran saya mungkin lebih, sebetulnya 25% taksiran saya anggaran bocor. Bocornya macam-macam," kata Prabowo saat berpidato di HUT ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Hall Sport Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2). (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini