 |
| Doc: apakabar |
“Sudah barang tentu, dipilihnya Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini, bagi kami merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan,” ujar Sekdaprovsu Sabrina.
Sabrina juga mempromosikan berbagai potensi wisata di Sumut, yang harus dikunjungi para peserta kegiatan. Seperti Danau Toba, Kepulauan Nias dan Bukit Lawang.
“Selain itu, Sumut juga terkenal dengan berbagai macam kulinernya yang sangat enak dan harus dirasakan oleh bapak dan ibu sekalian,” ujarnya.
Terkait kegiatan Penyerahan Juknis Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan yang dibuka oleh Dirjen Bina Adminitrasi Kewilayahan Kemendagri Eko Subowo tersebut, Sekdaprovsu berharap, kegiatan dapat menghasilkan berbagai pemikiran baru yang up to date.
“ Mampu menjawab berbagai problematika yang dihadapi daerah, khususnya daerah provinsi di seluruh Indonesia, terkhusus provinsi Sumatera Utara,” sebutnya.
Sementara itu, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Eko Subowo dalam sambutannya mengharapkan kepada Pemda agar memastikan setiap penugasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan kepada daerah disertakan dengan anggaran.
“Kepada Pemda, setiap ada tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan diserahkan kepada Pemda, harus dijamin dengan penganggarannya. Karena dekonsentrasi itu adalah tugas pusat, biayanya dari pusat, pelaksanaannya oleh wakil pemerintah pusat di daerah,” ujar Eko Subowo, yang juga pernah menjadi Penjabat Gubsu itu.
Turut Hadir Sekretaris Ditjen Bina Administrasi kewilayahan Nugroho, Direktur Kawasan Perkotaan dan Perbatasan Antar Negara Muhammad Hudori para kepala biro pemerintahan, kepala biro perbatasan, Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi (PTSP) Provinsi se-Indonesia.
Acara tersebut dihadiri 100 peserta terdiri 18 Satker Provinsi, DPM PTSP 71 Satker 9 dari PU dan selebihnya dari Pembina pusat. (*/joel)
.jpeg)
