Provinsi Sumut Targetkan APBD Capai Rp 18 T

Media Apakabar.com
Minggu, 24 Februari 2019 - 18:50
kali dibaca
Provinsi Sumut Targetkan APBD Capai Rp 18 T
Doc: apakabar
Mediaapakabar.com-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bermartabat diproyeksikan sampai tahun 2023 memacu pendapatan daerah melalui optimalisasi dari berbagai sumber APBD mencapai Rp 18 triliun. 

Gubernur Sumut (Gubsu) H Edy Rahmayadi didampingi Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas Sitorus mengemukakannya Minggu (24/2/2019). 

Ia juga menegaskan komitmen ini bukan wacana, melainkan secara konkret akan dituangkan dalam dokumen resmi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumut 2018 - 2023.

" Dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD diperlukan upaya maksimal memacu pendapatan daerah khususnya optimalisasi pendapatan dari BUMD." 

Kepala Bappeda Sumut H Irman mengemukakan pihaknya siap menjabarkan printah Gubsu dan Wagubsu tersebut. Dalam RPJMD 2018 - 2023 visi "Sumut yang maju, aman dan bermartabat" akan konkret diwujudkan melalui lima misi.  

Yaitu mewujudkan masyarakat bermartabat dalam kehidupan, dalam politik, dalam pendidikan, dalam pergaulan lingkungan serta prioritas pembangunan dengan sasaran utama membangun desa menata kota.

" Saya optimis semua organisasi perangkat daerah (OPD) sudah siap menjabarkan visi misi Bapak Gubsu dan Wagubsu ini dan semua rencana strategis (Renstra) OPD akan serempak dan saling mendukung memberhasilkan visi misi dimaksud," ujar Irman, selaku Koordinator Eksekutif RPJMD Sumut 2018 - 2023.

Program unggulan yang memiliki daya ungkit yang akan mendorong terjadinya lompatan dalam pembangunan Sumut antara lain, bidang pendidikan mewujudkan masyarakat yang terpelajar, berkarakter, cerdas, berdaya saing dan mandiri. 

Sasaran bidang pendidikan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan pendidikan dengan target tercapainya angka rata-rata lama sekolah 10,5 tahun. 

Hal ini dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas dan kompetensi guru, penambahan  gaji guru honorer, penyediaan “guru terbang” dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru di wilayah tertinggal.

Selain itu juga dilakukan melalui upaya peningkatan kerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, dan mendorong partisipasi  BUMN/BUMD. 

Swasta dan masyarakat dalam pembangunan dan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan SMA di kecamatan sesuai dengan kebutuhan yang relevan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah antara lain di Pematangsiantar, Padangsidimpuan, Deliserdang, Simalungun, Batu bara, Labuhanbatu Utara dan wilayah kepulauan Nias.

Bidang kesehatan diarahkan kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan target pencapaian usia harapan hidup 69,24 tahun.  

Bidang ketenagakerjaan mewujudkan penyediaan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, dengan sasaran penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,1 persen, 

Bidang infrastruktur diarahkan kepada peningkatan konektivitas antar wilayah melalui pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan dengan target terwujudnya jalan mantap 90 persen.  

Selain itu juga dilakukan pengembangan wilayah pada 14 kawasan strategis provinsi antara lain melalui  pembangunan kawasan sport center berstandard internasional dalam rangka persiapan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON ke 21 tahun 2024.  

Bidang pertanian diarahkan kepada pencapaian target produktivitas komoditi pangan utama (padi) sebesar 8 ton per hektar, dan meningkatnya kesejahteraan petani. 

Di bidang pariwisata dalam rangka pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 500.000 orang, dilakukan melalui upaya  pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung pariwisata dengan mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan convention center, perhotelan, restoran, sport area dan lain-lain; pembangunan “agrotechnopark” di kawasan Mebidangro.  

Pembangunan wisata olahraga antara lain di kawasan Danau Toba dan arung jeram Asahan. Wisata budaya dan wisata bahari di kepulauan Nias dan Tapanuli Tengah–Sibolga. 

Ekowisata di Danau Siais Tapanuli Selatan, Bahorok dan Tangkahan Langkat, wisata mangrove di Langkat, Serdang Bedagai, dan Batubara. 

Pengembangan pusat wisata religi sejarah antara lain Islamic Center di Deli serdang, titik nol masuknya Islam di Barus Tapanuli Tengah dan situs Putri Hijau Deli Serdang. Selain itu juga pelaksanaan event wisata seperti festival kopi, festival buah dan bunga, serta karnaval kebudayaan.

Di samping pembangunan fisik, pembangun non fisik juga menjadi perhatian, dengan mengalokasikan anggaran yang signifikan antara lain pemberian bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah, panti sosial, panti rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.  (*/joel) 


Share:
Komentar

Berita Terkini