Lima Tips Menjadi Kaya Raya dari Orang Tioghoa, Patut Jadi Rujukan Nih

Admin
Selasa, 05 Februari 2019 - 19:30
kali dibaca
Eka Tjipta Widjaja. Foto: Money Smart
Mediaapakabar.com - Sudah bukan hal yang aneh jika kaum Tionghoa mampu menjadi sosok yang sukses dan kaya raya. Lihat saja jajaran nama taipan di Indonesia, tak sedikit dari mereka adalah keturunan Tionghoa.

Nah, mendekati perayaan Tahun Baru Imlek 2570, tak ada salahnya mengintip bagaimana cara mereka mampu meraih kesuksesan.

Nama-nama taipan seperti Tahir, Eka Tjipta Wijaya, atau Ciputra adalah bukti bahwa keturunan Tionghoa adalah sosok yang ulet dan pekerja keras. Mereka mampu membangun kerajaan bisnis sedemikian rupa, sehingga dapat mengumpulkan kekayaan di atas rata-rata.

Jika mengintip laporan terakhir dari Wealth-X, China rupanya memiliki 10%dari total 2.400 miliuner yang ada di dunia. Rata-rata usia miliuner di China juga terbilang muda yaitu 53 tahun. Padahal, rata-rata usia miliuner dunia mendekati 64 tahun.

Mau kaya seperti mereka? Simak tips menjadi kaya ala warga Tionghoa berikut ini seperti dikutip cekaja.com, Jakarta, Senin (4/2/2019).

1. Gemar menabung dan berinvestasi

Masyarakat Tionghoa gemar menabung dan berinvestasi. Tak tanggung-tanggung, mereka mengalokasikan sejumlah besar pendapatannya untuk menabung. Buktinya, di negara China sana, rasio tabungan nasionalnya memperlihatkan angka yang tinggi.

Laporan International Monetary Fund (IMF) berjudul China’s High Savings: Drivers, Prospects, and Policies (Desember 2018), menyebut China sebagai salah satu negara yang memiliki rasio tabungan nasional tertinggi di dunia. Secara historis, rasio tabungan nasional telah tercatat tinggi sejak tahun 1980-an, yaitu mencapai 35%-40% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Kemudian, setelah China tergabung ke World Trade Organization (WTO) pada 2001, rasio tabungan meningkat menjadi 52% terhadap PDB di 2008. Namun, setelah Global Financial Crisis (GFC), angkanya menurun menjadi 46% di tahun 2017.

Coba bandingkan dengan rata-rata rasio tabungan secara global yang hanya mencapai 20%. Sedangkan untuk negara berkembang hanya mencapai 15%.

Dalam hal investasi, Noah Research mencatat investor daratan China menempatkan dananya lebih banyak ke real estate yaitu 65%, lalu 20% dalam bentuk uang tunai dan deposito bank, sisanya ke asuransi dan dana pensiun, lalu saham dan reksadana.

2. Kerja keras

Penulis Ann Wan Seng dalam bukunya Rahasia Bisnis Orang China, memaparkan kerja keras adalah harga mati sebuah kesuksesan. Orang China percaya bahwa sukses tidak bisa datang dengan cara instan. Jadi, apabila ingin melampaui kesuksesan seseorang, maka Anda harus lebih rajin dari orang tersebut.

Hal tersebut terbukti dari laporan Wealth-X, yang menyebut 94% dari taipan di China berhasil meraih kekayaannya berkat usahanya sendiri (self-made). Hanya 2% dari total 249 miliuner China yang kekayaannya berasal dari warisan.

Jumlah itu jauh berbeda dengan persentase miliuner di dunia. Hanya 55% miliuner dunia yang self-made. Sedangkan miliuner yang kekayaannya berasal dari warisan mencapai 13%, dan sisanya 32% menjadi miliuner berkat kombinasi antara warisan dan usaha sendiri.

3. Berdagang jadi pilihan utama

Warga keturunan Tionghoa sangat identik dengan niaga. Lihat saja, banyak pusat perdagangan di kota-kota besar yang didominasi oleh pedagang dari kalangan etnis Tionghoa.

Masih dalam buku Rahasia Bisnis Orang China, berdagang memang jadi pilihan utama bagi mereka. Mengapa? Karena aktivitas yang satu ini memberikan banyak kebebasan ruang dan waktu. Berdagang juga memberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan dan cuwan tentu saja.

4. Uang untuk menghasilkan uang

Orang Tionghoa berpikir keras untuk menemukan cara agar keuntungan yang diperoleh dari suatu bisnis dapat diolah kembali menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Hal itu juga diungkapkan dalam buku Rahasia Bisnis Orang China.

Jadi, apabila meraih keuntungan, sebagian akan mereka simpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan serta menghadapi kemungkinan yang akan terjadi di luar dugaan. Sebagian lagi dapat dialokasikan untuk bisnis baru.

5. Hemat

Sebuah buku China klasik, Dao De Jing mengungkapkan bahwa tiga harta terbesar yang dapat dimiliki oleh manusia adalah cinta, berhemat, dan kemurahan hati. Selain itu, ajaran Konfusius juga mengatakan bahwa dia yang tidak ekonomis (pada akhirnya) pasti akan menderita.

Anda mungkin sudah bosan mendengar anjuran untuk berhemat. Namun, percuma jika Anda tidak mempraktikannya. Jadi mulai dari sekarang, Anda juga harus berusaha agar lebih hemat. Jaga agar pengeluaran Anda tidak lebih besar dari pendapatan.

Itulah beberapa cara yang dilakukan kaum Tionghoa sehingga bisa menjadi kaya. Nah, jika Anda ingin seperti mereka, Anda dapat mewujudkannya dengan mulai membangun bisnis Anda sendiri. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini