Int |
Melansir detik.com, hal itu sekaligus menjawab laporan Anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian yang menyebut bahwa di beberapa SPBU tidak ditemukan Premium. Padahal, pemerintah baru saja menurunkan harganya.
"Kalau memang ada kelangkaan ya dilaporkan saja. Kita selama ini juga memonitor kan, apalagi sekarang ada call center 135 ya dilaporkan aja kalau ada kelangkaan," kata Nicke di ruang rapat Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (11/2/2019).
Nicke mengatakan, Pertamina sendiri dalam satu tahun mendapat jatah kuota sebesar 10,5 juta kilo liter Premium yang didistribusikan ke seluruh Indonesia.
"Setahun itu kuotanya 10,5 juta KL, seluruh Indonesia. Tahun lalu juga sama segitu," ungkap dia.
Tidak hanya itu, kata Nicke, penurunan harga Premium di Jawa Madura, dan Bali (Jamali) menjadi Rp 6.450 per liter dari yang sebelumnya Rp 6.550 per liter tidak mengganggu keuangan Perseroan.
"Nggak masalah kok. Sudah dikalkulasi, nggak ada masalah. Nggak ganggu keuangan kok," tukas dia. (*/dani)