Kronologi Bocah SD Tewas Akibat Terkena Serpihan Ledakan Granat, Kelapa Hancur, Tangan Putus

Admin
Jumat, 15 Februari 2019 - 08:39
kali dibaca
Bocah korban ledakan granat di Bogor dirawat di rumah sakit
Mediaapakabar.com - Seorang bocah SD meninggal akibat terkena serpihan ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Kamis (14/2/2019) siang sekitar pukul 14:00 Wib.

Korban meninggal bernama M. Ibnu Mubarok, warga Kampung Wangun Jaya RT 02/06 Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Bocah SD berusia 11 tahun itu meninggal akibat luka parah yang di deritanya di bagian kepala dan tangan. Korban telah dimakamkan di TPU dekat rumah korban.
Selain Ibnu Mubarok, dua rekannya Doni (11) dan Sahrul (11) juga menjadi korban. Beruntung, nyawa Doni dan Sahrul masih terselamatkan. Kedua bocah ini masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Kronologi kejadian bermula hari Minggu tanggal 10 Februari 2019. Saat itu, korban Ibnu Mubarok bermain di Kampung Padati Mondok RT 04/09 Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang, tepatnya di dekat lapangan tembak berjarak lk 300 M.
“Mereka sedang bermain ke lapangan tembak untuk mencari bambu kerisik buat mainan dan menemukan sebuah benda yang diduga granat,” kata Kaur Pemerintahan Desa Ciaruteun Ilir, Samsudin, seperti yang dikutip dari Pojoksatu.id, Kamis (14/2/2019).
Kemudian korban menemukan 1 buah kaleng susu yang diduga berisi granat aktif. Benda tersebut dibawa pulang ke rumah korban.
Granat aktif itu sempat disimpan oleh ibu korban di rumah. Selanjutnya pada hari Selasa 12 Februari 2019, kaleng susu yang diduga berisi granat tersebut dibuang oleh ibu korban, Siti Nurhasanah ke halaman di sekitar kebun dekat rumah korban.
Pada hari Kamis, 14 Februari 2019, korban mengambil kembali kaleng susu diduga berisi granat tersebut yang sempat dibuang oleh ibu korban. Kemudian korban bermain dengan 2 orang temannya yaitu Doni dan Sahrul.
Kaleng susu yang diduga berisi granat tersebut dipukul-pukul dengan menggunakan batu oleh korban. Tiba-tiba granat meledak dan mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Akibat ledakan granat itu, kepala korban hancur dan tangan sebelah kanan putus. Dua rekan korban juga mengalami luka berat pada bagian kaki dan tangan. Ketiga korban langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang.
Ledakan yang diduga granat tersebut berjarak radius 7 meter dan serpihannya mengenai dinding rumah warga sekitar.
Samsudin mengaku sempat mendengar ledakan granat tersebut. Suara ledakan sampai ke kantor desa. Padahal jarak lokasi granat meledak dengan kantor desa hampir satu kilometer.
“Lokasi lapangan tembak berdekatan dengan pemukiman warga. Hanya berbatasan dengan jalan raya saja,” kata pria yang masih saudara dengan korban meninggal dunia. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini