Joko Driyono Tersangka, CEO PSM Makasar: Saya Harap Kasus Ini Bisa Terungkap Semua

Admin
Minggu, 17 Februari 2019 - 08:40
kali dibaca
oko Driyono, plt Ketua Umum PSSI ditetapkan sebagai tersangka kasus match-fixing oleh Satgas Antimafia Bola. Foto: Pojoksatu.id
Mediaapakabar.com - Plt Ketum PSSI, Joko Driyono alias Jokdri menambah daftar panjang tersangka skandal match-fixing di pentas sepakbola tanah air.

Jokdri menjadi orang ke-15 yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola bentukan Mabes Polri.
Jokdri ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam upaya perusakan dokumen yang menjadi barang bukti pengaturan skor.
Kinerja satgas pun mendapat apresiasi banyak pihak termasuk CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin seperti yang dilansir Pojoksatu.id.
Menurutnya, situasi ini membuktikan keseriusan Satgas Antimafia Bola untuk mengawal sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
“Satgas bekerja dengan sangat baik. Menertibkan atau mau melihat wajah sepak bola Indonesia ini menjadi baik dan berjalan dengan adil, jujur. Sehingga dalam proses ini, apa yang menjadi ganjalan kita selama ini bisa terbuka dan bisa semakin baik,” tutur Munafri seperti dikutip dari laman Jawapos.
Sebelum Jokdri, satgas sendiri telah meringkus sejumlah oknum di tubuh federasi tersebut, mulai dari anggota Komisi Displin (Komdis) hingga level pelaksana teknis pertandingan seperti wasit.
Atas kerja keras tersebut, Munafri menyatakan apresiasi dan dukungan kepada Satgas. “Saya harap dengan perjalanan kasus ini bisa terungkap semua,” ucapnya .
“Ke depan kita bisa berbenah untuk membuat sepak bola bangsa ini menjadi hebat, menjadi kuat, dan menjadi pemersatu untuk Indonesia,” sambung Munafri.
Munafri menambahkan, situasi ini bisa menjadi pelajaran berharga agar ke depan, khususnya PSSI, bisa semakin terbuka, mau menerima masukan-masukan dari semua klub-klub peserta kompetisi resmi dalam pengambilan keputusan teknis penyelenggaraan liga.
“Di Indonesia ini dibutuhkan kompetisi yang baik, kompetisi yang sehat yang jauh dari praktik-praktik merugikan. Supaya kita bisa menghasilkan produk pemain dan permainan yang berkualitas demi kemajuan sepak bola tanah air,” tandasnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini