Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dihadapan lebih dari 700 santri Pondok Pesantren Kempek pada acara Silaturahmi Kebangsaan di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (26/1/2019).
Menurut Panglima TNI, secara formal pondok pesantren merupakan tempat para pemuda menempuh pendidikan dan menimba ilmu agama Islam. Namun secara kultural pondok pesantren adalah tempat berkumpulnya gagasan kebangsaan, tempat lahirnya komunitas yang mempersatukan budaya seiring sejalan dengan tuntunan ajaran agama, untuk saling menghormati dan menghargai keberagaman.
“Saya merasa sangat senang dan
Disisi lain dikatakan melihat dari Sabang sampai Merauke, betapa negeri ini sangat kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. “Maka dari itu keutuhan bangsa kita jangan sampai dikoyak-koyak oleh fitnah, hoaks, ujaran kebencian atau emosi sesaat. Kita bertanggung jawab untuk mewariskan negeri yang makmur kepada anak cucu kita, bukan negeri yang terkoyak oleh perseteruan sesama anak bangsa,” jelasnya.
Ditambahkan, bangsa ini harus menjadi bangsa yang kuat, berdaya saing tinggi dan menjadi kuat harus bersatu dalam keberagaman, karena ke-Bhinneka Tunggal Ika-an adalah anugerah dari Sang Maha Pencipta. “Perbedaan yang ada hendaknya tidak menjadi halangan untuk memperkuat persaudaraan, justru harus saling melengkapi dan saling memperkuat,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima mengatakan bahwa TNI, Polri, Basarnas, BNPB, berbagai Kementerian dan Lembaga, Pemda, lembaga masyarakat dan anggota masyarakat saling bahu membahu memberi ke Aceh, Lombok, Palu, Bali, Banten, Lampung, Papua dan tiap tempat yang terkena musibah.
“Semoga Allah SWT memberikan kekuatan, kesabaran, dan kemudahan kepada saudara-saudara kita dalam menghadapi
Semoga apa yang telah kita berikan dapat merin