Walikota Ajak Masyarakat Lestarikan Permainan Tradisional

Media Apakabar.com
Selasa, 11 Desember 2018 - 14:40
kali dibaca
Festival Olahraga Rekreasi Kota Medan 2018,di Kolam Renang Deli pada Minggu (9/12/2018).foto:apakabar/dani
Mediaapakabar.com-Wali Kota Medan mengapresiasi Festival Olahraga Rekreasi Kota Medan 2018. Olahraga rekreasi merupakan permainan tradisional yang kian hari menghilang dari masyarakat. Ia menilai kegiatan ini menjadi upaya pelestarian permainan tradisional yang sarat akan muatan positif.

Apresiasi ini disampaikan Wali Kota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan, Marah Husin, saat membuka kegiatan tersebut di Kolam Renang Deli pada Minggu (9/12/2018).

Pada kesempatan itu, bahwa permainan tradisional merupakan salah satu peninggalan sejarah yang bertema budaya. Permainan itu sudah ada pada zaman dahulu yang dikembangkan oleh nenek moyang dengan kreativitas. Permainan merupakan peninggalan bukan benda.

“Budaya permainan dari nenek moyang ini tentu bukan sembarang permainan, banyak makna diperoleh dari permainan  diantaranya mengasah kerjasama tim, daya konsentrasi dan yang lebih penting dari permainan tradisional memberi ruang bagi anak dalam mempererat modal sosialnya seperti pertemanan dan bergotongroyong,” ujar Marah Husin.

Namun, amat disayangkan, sambung Kadispora, permainan tradisional seperti ini mulai tidak diajarkan kepada anak-anak masa kini, sehingga menyebabkan kepunahan.

“Generasi terdahulu seperti kita, secara sadar maupun tidak, tidak lagi mengajak serta anak bermain permainan tradisional ini, sehingga generasi sekarang sama sekali tidak mengenal berbagai permainan rakyat atau tradisional tersebut,” ujarnya.

Penyebab permainan tradisional ini punah, selain tidak lagi diajarkan kepada generasi muda, masyarakat sendiri tidak lagi melirik sejarah budaya yang melatarbelakangi permainan tersebut.

Padahal, sambung Marah Husin, manfaatnya luar biasa untuk fisik, psikomotorik anak. Perubahan permainan tradisional seperti bentengan, gobak, petak umpet dan lain sebagainya mengalami pergeseran dengan permainan sintetik dan android.

”Untuk itu, saya berharap, semua pihak terus melestarikan permainan tradisional ini, serta memperkenalkannya kepada anak cucu sehingga mereka tahu bahwa Indonesia memiliki beranekaragam permainan tradisional yang menarik dan generasi muda kita terhindar dari pengaruh buruk gadget dan internet yang kini marak terjadi,” pungkasnya.

Dalam Festival ini, selain digelar Lomba Senam Jantung Sehat Seri 6 dan Lomba Senam Aerobic, juga dilangsungkan kompetisi permainan tradisional yakni Lomba Ketapel dan Terompah Panjang.  (dani)
Share:
Komentar

Berita Terkini