Korban KKB ,Jimmy Aritonang Pura-pura Mati Hingga Lolos dari Pembantaian di Papua

Admin
Jumat, 07 Desember 2018 - 08:23
kali dibaca
Panglima Cenderawasih bertemu dengan Jimmy Aritonang, pekerja Istaka Karya yang selamat dari serangan KKB Nduga. Foto: Pendam Cenderawasih
Mediaapakabar.com - Satu dari korban selamat aksi pembantaian puluhan pekerja pembangunan jembatan jalan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ternyata warga Sumatera Utara.

Dia adalah Jimmi Aritonang yang berhasil selamat dari pembantaian di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (1/12/2018), karena berpura-pura mati.

Jimmi kini telah berada di penampungan evakuasi korban selamat di Wamena Kabupaten Jayawijaya. Saat ini tengah menjalani massa pemulihan atas trauma yang dialaminya.

Dari penuturan kakak ipar Jimmi Aritonang, yaitu Lefrend Siahaan, adik iparnya kini dalam kondisi sehat dan tak ada bekas luka di tubuhnya pada saat disandera dan juga melarikan diri dari kelompok KKB.

“Kondisinya baik. Kami tadi malam sempat melihatnya. Tapi sampai saat ini dia masih di tempat penampungan. Sampai saat ini kita belum bisa lama-lama bersamanya. Tapi yang penting dia selamat,” ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (6/12/2018).

Melansir Pojoksatu.id, Siahaan menceritakan kisah adik iparnya pada saat disandera dan juga berhasil melarikan diri. Saat itu, mereka yang berjumlah 25 orang pekerja pembangunan jembatan jalan Trans Papua, didatangi dan dikumpulkan menjadi satu oleh anggota KKB.

Setelah mereka dikumpulkan, lanjutnya, Jimmi bersama teman-temannya dibawa di puncak Kabo yang tak jauh dari camp para pekerja. Di sanalah para karyawan dieksekusi dengan senjata api.

“Jadi, saat mereka ditembaki. Adik ipar saya bersama beberapa temannya pura-pura mati. Lalu setelah mereka ditinggalkan. Mereka yang selamat melarikan diri. Saya jumlahnya tidak tahu berapa orang yang berhasil selamat,” kata Siahaan yang tinggal di Wamena.

“Jadi mereka berlari dari lokasi eksekusi ke Distrik Mbua, dengan melewati hutan lebat, sungai yang terjal dan juga bukit. Sesampainya di sana, ternyata mereka dikejar dan masih dihujani peluru saat mengamankan diri di Pos TNI Mbua,” terangnya lagi.

Kini Siahaan telah memberikan informasi kepada sanak keluarga mereka di Balige, Sumatera Utara, tentang kabar Jimmi, ayah empat anak ini, selamat.

“Kini keluarga besar kami sudah lega. Begitu mengetahui dia selamat. Terima kasih Tuhan Yesus. Mukjizat mu selalu kamu berikan kepada kami. Terima kasih Tuhan,” ucapnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini