Bikin Haru, Putri Korban Pembunuhan Satu Keluarga Sebelum Tewas Tulis Surat Kepada Orangtuanya

Admin
Rabu, 14 November 2018 - 08:54
kali dibaca
Foto Keluarga Diperum Nainggolan dan Surat Terakhir Sang Anak. Foto: Facebook
Mediaapakabar.com - Warga Kota Bekasi, tepatnya di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati dihebohkan dengan adanya pembunuhan satu keluarga, Selasa (13/11/2018) dini hari.

Diketahui korban tewas itu, Daperum Nainggolan (38), istrinya, Maya Boru Ambarita (37) istri, dan dua orang anak Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Sebelum tewas, Sarah Boru Nainggolan menulis surat kepada orangtuanya yang juga menjadi korban. Surat tersebut diunggah oleh ibunya, Maya Sofya Ambarita (37) di akun Facebook sehari sebelum keluarga itu terbunuh.
"Dapat surat dari boru panggoaran masih kls 3sd..lucu jg ya senyum2 membaca-y asal lah ga cuma tulisan doank...hehehehe. TUHAN Memberkatimu ya boru...jd anak yg takut akan TUHAN," tulis Maya dalam caption foto surat yang diunggahnya ke Facebooknya.
Ada pun surat tersebut berbunyi sebagai berikut:
Dari Sarah
Mama dan papa maafin kakak kakak sudah bikin mama dan papa marah kakak janji tidak akan melawan lagi kakak akan nurut sama mama dan papa akan rajin berdoa menyembah membaca alkitab ngga takut lagi sama setan kakak akan takut sama Tuhan Yesus Makasih mama dan papa sudah merawat kakak dari bayi, balita, anak-anak mama sudah cape masak buat kakak papa kerja buat kakak.
Makasih mama dan papa.
Dalam akun facebooknya tertulis bahwa Maya Sofya Ambarita tertulis adalah istri dari Daperum Nainggolan, pernah bersekolah di SMU Setia Darma dan pernah tinggal di Pekanbaru.
Sedangkan dari akun almarhum Daperum Nainggolan, sang kepala keluarga, tertulis bahwa ia pernah bekerja sebagai aktivis atau servant of God di GPdI Mahanaim, SP 2 Sukaramai, Riau.
Pada keterangan profil akun mengenai pendidikan disebutkan bahwa ia pernah belajar di SMA Budi Murni 2 Medan dan Universitas Nommensen Medan.
Disebutkan pula statusnya sudah menikah dengan Maya Sofya Ambarita. Uggahan foto terakhir Daperum Nainggolan di facebooknya pada 6 Juli saat mereka berwisata dengan latar belakang Taman Legenda Keong Emas.
Sebelumnya Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto mengatakan, suami istri itu mengalami luka senjata tajam pada bagian leher. Sementara kedua anaknya luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka.
"Suami istri ditemukan di ruang TV, sedangkan anak-anaknya ditemukan di tempat tidurnya. Suami istri tidak terikat, posisinya telungkup. Anaknya juga posisinya di tempat tidur," kata Indarto kepada wartawan di lokasi seperti yang dilansir Tribun Medan, Selasa (13/11/2018).
Ia mengungkapkan, tim kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. "Kita di-back up penuh oleh Polda, baik dari Jatanras maupun Resmobnya. Anjing pelacak juga kita diturunkan," ucapnya.
Petugas memasang police line di kediaman korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) pagi.
Petugas memasang police line di kediaman korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka II, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) pagi. Foto: Wartakota

Ia menambahkan, sejumlah saksi juga telah dilakukan pemeriksaan untuk dimintai keterangan.
"Saat ini kami juga sudah melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi. Hasil TKP nya juga segera kita evaluasi, mudah-mudahan bisa segera kita ungkap pelakunya," paparnya.
Keempat korban tewas juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. 
Indarto mengatakan, ada sejumlah dugaan motif pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan keluarga Diperum Nainggolan. Salah satunya motif ekonomi.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara sementara, tidak ada barang berharga milik keluarga Diperum Nainggolan yang hilang.
Polisi lanjutnya menemukan barang berharga seperti kalung ,dan cincin perhiasan masih berada di tempatnya semula.
Namun Kombes Pol Indarto belum berani menyatakan bahwa ini merupakan kasus pencurian dengan motif ekonomi.
"Sementara ini semua motif sedang kita kaji, kita habis ini akan konsolidasi. Tapi sementara ini kita melihat kecenderungannya bukan ekonomi. Kecenderungannya ya. Tapi semua motif masih kita buka peluangnya," kata Indarto di tempat kejadian.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan lanjutan bersama pihak keluarga terdekat apakah ada barang berharga lain yang hilang.
"Tapi kami akan kaji lagi karena kan ini masih awal. Nanti kita akan olah TKP lanjutan bersama dengan ke keluarga untuk mencari tahu apa-apa barang berharga yang tidak ada," jelas dia.
"Tapi sementara kita tidak menemukan ada barang berharga yang hilang," tambahnya.
Intan, kakak dari Diperum Nainggolan, tak menyangka apa yang dialami keluarganya. Pertama kali ia mendengar bahwa Diperum Nainggolan meninggal dunia bersama anggota keluarga dari para saudaranya yang ada di Medan.
"Pertama kali dikasih tahu saudara di Medan, bilangnya ada perampokan. Saya langsung ke rumahnya," kata Intan. 
"Saya kira perampokan saja. Enggak sampai tewas. Enggak tahunya malah tewas gitu. Lemas saya, enggak kuat saya," ucapnya.
Ia menambahkan, Diperum Nainggolan orang yang baik. "Dia baik banget, enggak pernah ada masalah apa-apa. Saya kaget makanya, kenapa jahat banget (pelakunya)," ucapnya.
Menurutnya, Diperum Nainggolan telah tinggal di rumah itu selama lima tahun, dan telah dua tahun membuka warung. "Suaminya kerja, sama buka warung. Istri yang jaga warungnya. Anak-anaknya masih pada kecil, tega banget ya?" katanya.
Diperum Nainggolan (38) si kepala keluarga mengalami luka pada bagian leher, Maya Boru Ambarita (37) isteri mengalami luka yang sama pada bagian leher.
Kemudian kedua anak yakni Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) tidak mengalami luka terbuka namun tewas diduga akibat disekap hingga kehabisan oksigen.
"Sedangkan untuk anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka. Nanti hasil tepatnya semua jenazah kita kirimkan ke Kramat Jati untuk diotopsi," jelas dia.
Adapun keempat korban yakni suami dan isteri ditemukan di ruang televisi sedangkan kedua anaknya ditemukan di ruang tidur. "Korban saat ditemukan sudah berlumuran darah di ruang tv, sedangkan kedua anaknya ditemukan di kamar tidur," jelas Indarto.
Pihaknya sejauh ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Bahkan pihak kepolisian juga menerjunkan anjing pelacak untuk mengendus pelaku yang belum diketahui berapa jumlahnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini