Lebih Canggih dari Buoy, BPPT Kembangkan Alat Pendeteksi Ttsunami Baru Disebut CBT

Admin
Jumat, 05 Oktober 2018 - 17:41
kali dibaca
Alat pendeteksi Tsunami. Foto: Tempo.co
Mediaapakabar.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengembangkan sistem pendeteksi tsunami yang lebih canggih buoy. Namanya, CBT atau cable based tsunamimeter. Perbedaannya, hanya pada proses sistem pengiriman data melalui sensor.

"Kalau buoy mengirim sensor melalui satelit sedangkan CBT menirimkan data sensor melalui kabel optik. Namun, data yang digunakan sebenarnya sama saja," ujar Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT M. Ilyas, saat ditemui di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Oktober 2018.

Menurut Ilyas, CBT telah dikembangkan di beberapa negara seperti Kanada, Jepang, Oman, dan Amerika Serikat. Dalam forum komunikasi antar perekayasa CBT di seluruh dunia, disepakati CBT menjadi pilihan sebagai alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh buoy, yakni vandalisme dan mahalnya buoy.

Ilyas mengklaim sistem yang dikembangkan BPPT sejak 2016 ini lebih cepat pengiriman dari pada sistem buoy. Ilyas berujar, untuk menerapkan sistem CBT, hal yang harus dilakukan adalah mengkaji pemasangan buoy dengan kabel.

"Kabel memang tidak akan bisa menjangkau seluruh Indonesia, karena palapa ring saja masih dilakukan terus pengembangannya. Jadi artinya paralel, antara bagaimana mamasang sensor itu di dalam kabel, baik kabel punya palapa ring atau telkom yang ada di dalam laut," lanjut Ilyas.

Perekayasa dari Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT Iyan Turyana membenarkan bahwa CBT dengan kabel optik, kemampuan respon informasi tsunami akan lebih cepat dibandingkan melalui satelit. (AS)

Share:
Komentar

Berita Terkini