Antony Sinaga Alumni USU Turut Jadi Korban Tsunami Palu, Rencana Menikah Tahun Depan

Admin
Selasa, 02 Oktober 2018 - 11:19
kali dibaca
Antony Sinaga
Mediaapakabar.com - Kepergian warga Parapat, Sumatera Utara, Antony Sinaga yang ikut jadi korban tewas gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih menyisakan duka mendalam.

Bagi keluarga korban, peristiwa ini sangat mengiris hati. Apalagi, pegawai perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk ini sejatinya memiliki rencana menikah tahun depan.

Orang tua dan keluarga sudah sering memintanya agar segera menikah. Keluarganya pun sangat mendukung rencananya tahun depan tersebut, namun sayang, justru sebulan sebelum genap berusia 31 tahun, Antony meninggal dunia.

“Sebulan lagi tepatnya 1 November nanti, Antony ulang tahun ke 31. Semuanya kini tinggal kenangan pahit termasuk rencana pernikahannya yang telah dia rencanakan tahun depan,” tutur Raymon Sinaga (53), abang korban seperti dilansir Metro Siantar dengan mata berkaca kaca.

Banyak kenangan yang tidak akan pernah hilang bagi ingatan keluarga dekatnya. Mulai tahu tempe makanan kesukaan Antony, ikan mas di kolam rumah yang selalu dipanggang saat liburan Natal dan Tahun Baru hingga syair lagu The Spirit Carries On milik Dream Theter kesukaan Antony. Kini dia sudah pergi dengan tenang seperti bait lagu tersebut, namun jiwanya senantiasa ada.

Raymon mengatakan, setiap kali ada waktu senggang, lagu tersebut selalu dinyanyikan Antony.

Antony merupakan bungsu dari empat bersaudara. Bagi keluarga, dia anak yang paling ceria, kocak dan paling baik. Semasa hidupnya, Antony dikenal sebagai anak yang dermawan kepada seluruh sanak saudara yang membutuhkan dan paling hangat kepada enam keponakannya.

Raymon mengakui adiknya sosok yang sangat dewasa, bahkan paling disenangi keluargaa. Kepergian Antony menyisakan tangis pilu dan duka yang mendalam bagi seluruh warga Parapat terutama keluarga besar Sinaga.

Raymon menceritakan, adik perempuannya masih sempat chatting lewat Whats App. Seketika, chat terputus dan itu menjadi komunikasi terakhir dengan keluarga.

“Sekira pukul 16.30 WIB, adik perempuan saya sedang WA-an dengan Antony, saling bertanya khabar. Tiba-tiba putus tak berjawab lagi hingga kita dapat khabar dari media TV bahwa telah terjadi gempa dan tsunami di Palu. Kita terus coba hubungi ke nomor hp-nya, namun gagal karena ternyata jaringan terputus akibat gempa tersebut,” katanya.

Keesokan harinya sekira Pukul 07.00 WIB, mereka mendapat kabar dari perusahaan bahwa Antony Sinaga menjadi salah satu korban meninggal dan sudah terindetifikasi. Seluruh keluarga langsung histeris mendapat kabar duka tersebut.

Dikatakan, tiga tahun terakhir, Antony bekerja di Palu tepatnya di PT HM Sampoerna. Sebelumnya, Antony bekerja di Papua dan Makassar. Ia lulus dari Tehnik Industri Universitas Sumatera Utara (USU).

Menurut informasi terakhir dari pihak perusahaan, jenazah Antony dan beberapa korban karyawan lainnya sedang diupayakan evakuasi dari Palu menuju Makassar. Pihak perusahaan juga akan mengadakan acara penghormatan terakhir kepada seluruh karyawan mereka yang menjadi korban meninggal termasuk Antony.

“Pihak perusahaan telah berjanji akan mengusahakan semaksimal mungkin membawa jenazah adik kami hingga ke rumah duka, kamipun masih menunggu informasi selanjutnya terkait kepastian waktu kapan jenazahnya akan diberangkatkan dari Palu menuju Makassar dan dari Makassar menuju Medan,” imbuhnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini