foto: |
Keseriusan tersebut
ditandai dengan kehadiran gembala, koordinator, staff dan mentor perlindungan
anak dari 11 gereja pada Pelatihan Perlindungan Anak yang dilaksanakan Yayasan Bantuan Kasih Indonesia (YBKI) di
Gereja Betel Rohul Kudus, Siantar, Senin-Selasa (10-11/09/2018).
Flora Valentina,
fasilitator dari YBKI pada pembukaan pelatihan menyampaikan komitmen
tersebut bukan saja ditandai dengan penandatanganan komitmen perlindungan anak
(KPA) oleh 11 gembala tetapi juga akan mensinergikan dan menguatkan program
perlindungan anak di gereja mereka kedepan.
“ Selain itu, di
11 gereja ini partisipasi anak-anak akan ditingkatkan, sehingga memiliki peran maksimal dalam meningkatkan perlindungan anak berbasis gereja,”
ujar Flora.
Sementara
Gembala GBIS Imanuel Siantar, Pdt. S. Simbolon, rasa semangat dan kemuliaan yang mereka miliki dapat memberikan pelayanan
kepada anak-anak kurang mampu.
“Anak-anak yang
kita layani di pusat pengembangan anak (PPA) merupakan anak kurang mampu. Kami
dari gereja sebagai pendeta merasa bangga ikut serta ambil bagian
dalam keterbatasan anak-anak tersebut,” ujarnya
Kepala Dinas
Sosial Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Siantar, Pariaman
Silaen, yang hadir memberikan sambutan dan pembukaan pelatihan menyampaikan
pentingnya gereja menerapkan undang-undang perlindungan anak dalam semua bentuk
pelayanan yang dilakukan gereja.
“ Kami juga
mengharapkan agar 11 gereja ini mulai menerapkan data anak yang terpilah,
sehingga bentuk pelayanan kita kepada anak-anak lebih spesifik," ujar Pariaman
Silaen dihadapan peserta dan undangan yang hadir seperti dari Unit PPA Polres
Siantar, Kanit Reskrim Polsek Siantar
Selatan, Camat dan Lurah Martimbang.
Gereja
Layak Anak (GLA)
Pada keterangannya, Flora Valentina menyampaikan
bahwa GLA yang akan mereka kembangkan merupakan adaptasi gereja menggunakan
paradigma perlindungan anak dalam pembuatan kebijakan, program dan kegiatan
dengan selalu mengedepankan kepentingan terbaik anak.
Menurut Flora, ke
11 gereja yang telah menandatangani komitmen perlindungan anak tersebut adalah GPdI
Nafiri Kemenangan Tanjung Balai dan dari Asahan adalah GBI Hessa PPA Theresia
Kisaran dan Gereja JKI Kemah Daud PPA
Anak Terang Kisaran.
Sementara dari
Simalungun, Tobasa dan Siantar adalah GPdI Karmel PPA El-Shaddai Perdagangan, GPdI
Shekinah PPA Shekinah Sidamanik, GBIS Balata PPA Tunas Harapan Bangsa Tiga
Balata, GBR Gunung Meriah PPA Anug’rah Tiga Dolok dan Gereja GPdI Karmel PPA
Generasi Baru Ajibata, dan GBIS Imanuel.
Untuk penguatan
dan penerapan GLA tersebut, Yayasan
Bantuan Kasih Indonesia (YBKI) bekerjasama dengan Yayasan Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak (PKPA).
“ Pelatih dan narasumber dari PKPA yaitu Sulaiman Zuhdi Manik,
Misran Lubis dan Azmiati Zuliah, yang akan membawakan materi tentang aspek
hukum perlindungan anak, organisasi yang ramah anak dan pendampingan anak yang
berhadapan dengan hukum” pungkas Flora Valentina. (*/dani)