Songsong Asian Games TNI Simiulasi Gultor

Media Apakabar.com
Rabu, 01 Agustus 2018 - 15:44
kali dibaca
foto: Ist
Mediaapakabar.com-- Menyongsong Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang, Satuan Penanggulangan Teror (Sat Gultor) memandang perlu untuk melakukan latihan dan langkah mengantisipasi pengamanan Asian Games XVIII tahun 2018.   

Hal itu ditekankan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Eko Margiyono selaku Direktur Latihan di hadapan awak media usai menyaksikan Latihan Simulasi Penanggulangan Teror  di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu(01/08/2018).   

Mayjen TNI Eko Margiyono menyampaikan, Latihan Simulasi Penanggulangan Teror ini melibatkan 520 personel gabungan terdiri dari Sat-81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Sat Bravo 90 TNI AU. 

“ Simulasi tersebut dilakukan pada 3 (tiga) titik yaitu Venue Lapangan Basket, Aquatik dan Hotel Sultan. Latihan yang sama juga dilaksanakan di Palembang yang menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games,” tuturnya.     

Menurutnya, Alutsista yang digunakan dalam latihan baru sebagian seperti 2 (dua) Heli Bell dan 1 (satu) Heli Panther dari Puspenerbal serta masih banyak perlengkapan lain yang tidak didemonstrasikan pada saat latihan.    

Mayjen TNI Eko Margiono juga menambahkan tentang terdapat beberapa titik pengamanan dalam penyelenggaraan Asian Games.

“ Titi-titik yang menjadi konsentrasi diantaranya venue-venue yang ada di Gelora Bung Karno, tempat penampungan atlet di Kemayoran dan proses perjalanan atlet dari tempat penginapan menuju venue. Begitu juga halnya dengan Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan,” ucapnya.    


Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono mengatakan, berkaitan dengan pengamanan, TNI sangat intensif bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak Polri. 

Dalam hal ini Kepolisian Daerah dan Komando Kewilayahan, khususnya provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. 

“Sedangkan Satuan Gultor akan diturunkan apabila eskalasi ancaman dinilai lebih seperti halnya sudah mengancam jiwa atlet, tentunya atas perintah pimpinan TNI dan negara RI,” pungkasnya. (***)
Share:
Komentar

Berita Terkini