Ajakan JR Saragih Relakan Jasad di Dasar Danau Bertentangan dengan Instruksi Jokowi

Admin
Minggu, 01 Juli 2018 - 20:09
kali dibaca
Warga bersama keluarga korban tenggelam KM Sinar Bangun menyalakan lilin dan berdoa untuk korban di Dermaga Tigaras. Foto: Tribunnews
Mediaapakabar.com - Hari ke 14 pencarian, ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun 6 mengikuti pertemuan dengan Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, Jasaraharja, Polres Simalungun, dan TNI di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).

Sebelum acara pertemuan, para keluarga korban dijamu dengan makan siang. Seluruh keluarga korban duduk di meja bundar. Pertemuan juga dihadiri pastor, ustaz, suster, dan pendeta.
Bupati Simalungun, JR Saragih yang juga menjadi moderator dalam pertemuan ini mengajak seluruh keluarga korban hilang atau 164 jiwa untuk mengkhilaskan kepergian korban.
Ia mengatakan jika penarikan tetap dilakukan maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk.
"Kalau dibuat pukat itu menarik, jenazah itu hancur. Apalagi jenazah sudah mau menjadi pembusukan. Saya mengajak seluruh bapak ibu keikhlasan dari hati kita. Kalau dipaksakan saya prihatin. Untuk itu, saya sebagai pemerintah mengajak seluruh keluarga memahami betul kondisi ini. Kita sudah dua kali memperpanjang, tapi sampai saat ini belum dapat diupayakan," ujarnya seraya mengucapkan turut berduka dalam tragedi KM Sinar Bangun seperti yang dilansir Tribun Medan.
JR Saragih menyatakan sebagai perwakilan kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba ikut merasakan kesedihan. Katanya, Pemkab Simalungun telahb mendirikan bendera setengah tiang untuk mengenang tragedi ini.
"Bahwa duka yang terjadi bukan hanya duka keluarga tetapi duka pemerintah. Kita sudah buat bendera setengah tiang untuk keluarga kita yg bersama dengan Tuhan," katanya.
JR Saragih juga menyampaikan akan menjamin bantuan dana bagi keluarga korban jiwa dan hilang.
"Kita jangan larut dalam kesedihan dan kesusahan. Sesungguhnya mereka sudah bersama Tuhan sesuai imannya masing-masing,"pungkasnya.
Ajakan JR Saragih ini berlawanan dengan instruksi Presiden Jokowi yang meminta jenazah korban KM Sinar Bangun untuk dievakuasi. 
Sebelumnya seperti yang diberitakan Libutan6.com, Jokowi meminta kepada Badan SAR Nasional, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri untuk segera mempercepat pencarian korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun yang hingga kini belum ditemukan.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan persnya di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (20/6/2018).
"Terhadap korban yang hilang, saya minta Basarnas, TNI, Polri, BNPB untuk secepatnya menemukan dan menyelamatkan korban.  Musibah ini merupakan pelajaran bagi kita semuanya untuk selalu hati-hati dan waspada," kata Jokowi.
Jokowi mengaku sudah mendapat laporan dari Menteri Perhubungan dan Kepala Basarnas terkait tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. 
Dia meminta kepada pihak-pihak terkait untk segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Saya minta kasus seperti ini tidak terulang lagi," tegas Jokowi.
Share:
Komentar

Berita Terkini