Walau Punya Lisensi AFC, Yoyok Tetap Didepak Sebagai Asisten Pelatih di PSMS

Admin
Sabtu, 09 Juni 2018 - 21:19
kali dibaca
Muhammad Yoyok Prasetyo didampingi gelandang Abdul Azis saat memberikan keterangan, di Sekretariat PSMS, Komplek Stadion Mini Kebun Bunga, Foto: Pojoksumut.com
Mediaapakabar.com - Keputusan manajemen pengurus PSMS mendepak asisten pelatih, Muhammad Yusuf Prasetyo alias Yoyok meninggalkan cerita miris. Pasalnya, yang bersangkutan sama sekali belum tahu hal tersebut.

Sementara, CEO PSMS, Dody Taher sudah mengumumkan kepada awak media dalam momen buka puasa bersama, Jumat (8/6/2018) malam. Dimana, Yoyok bersama Wanda (pelatih fisik) disebutnya tak lagi ada di tim usai jeda libur lebaran.

Yoyok yang dimintai komentarnya, mengaku terkejut. Pun demikian dia enggan bicara banyak. “Saya belum dapat konfirmasi apa-apa dari head coach (pelatih kepala Djajang Nurjaman),” jelasnya via Voice Note Whatsapp kepada Pojoksumut.com, Jumat (8/6/2018) malam

Dia pun memilih tenang dan tidak mengungkapkan apa-apa terkait hal ini. “No comment ya. Sukses terus ya,” ungkapnya seperti yang disitat dari Pojoksumut.com.

Ya, wajar Yoyok memilih menunggu penjelasan dari Djanur-sapaan Djajang Nurjaman ketimbang mengomentari keputusan manajemen pengurus yang terkesan tidak sesuai mekanisme dalam mengambil keputusan. Apalagi Yoyok adalah pilihan Djanur.

Yoyok datang ke PSMS untuk menggantikan jabatan asisten pelatih PSMS, Edy Syahputra yang tidak dipakai untuk Liga 1.

Yoyok sejatinya bukan figur sembarangan. Pada usianya yang masih 26 tahun, Yoyok pernah menangani klub Liga China U-15, Yunnan Lijiang FC.

Dia juga pemegang lisensi B AFC yang didapatkannya kala mengikuti kursus di Malaysia. Sebelumnya, Yoyo mengantongi lisensi C AFC sewaktu lulus dari kursus kepelatihan di Brunei Darussalam.

Sebelum dipinang Djanur-sapaan Djajang Nurjaman, Yoyok sempat ikut tim pelatih di Celebest FC, bersama Rudy Eka Priyambada. Dia juga sempat membantu di PS TNI.

Sebelumnya, Djanur sendiri mengakui kepiawaian Yoyok. “Karena dia (Yoyok) piawai dalam IT, analisis sama statistik. Mudah-mudahan kami bisa bisa bekerja sama dengan baik,” ujarnya usai memimpin latihan perdana skuadnya di Stadion Kebun Bunga, Senin (18/1/2017) sore lalu.

Djanur mengatakan belum pernah bekerja sama dengan Yoyok. Di PSMS inilah kali pertama keduanya berduet. “Belum pernah, tapi saya tahu reputasi dia. Saya membutuhkan orang seperti dia. Dia punya keahlian, jadi gampang untuk evaluasi tim (dengan keahliannya),” lanjutnya.

Lalu bagaimana dengan Yoyok? Pria yang sudah hadir pada latihan perdana tersebut menjelaskan sangat antusias bekerjasam dengan Djanur. “Dia (Djanur) luar biasa. Sebelum ke sini, ada beberapa tawaran dari klub Liga 2 dan Liga 1, tapi saya pilih Djanur. Karena dia pernah membawa Persib juara di ISL. Selain itu, PSMS juga punya nama besar dan sejarah di masa perserikatan,” ungkapnya.

Dia semakin semangat begitu melihat banyak fans yang hadir di latihan perdana PSMS. Ya, bahkan ada suporter yang datang dengan menyewa angkutan umum hanya untuk melihat sesi latihan tadi. “Medan luar biasa. Saya sudah lihat suporter Medan luar biasa. Apalagi sekarang sudah di Liga 1 makin kencang motivasi para suporter,” bebernya. Bersama PSMS, Yoyok ingin melihat sepakbola yang maju dan moderen.

Tapi, sebelum impiannya tersebut tercapai, Yoyok harus terdepak. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini