Takut Ditodong, Seorang Janda Beranak Dua Tewas Nekat Lompat dari Angkot

Admin
Senin, 25 Juni 2018 - 22:04
kali dibaca
Asih Sukarsih tewas usai lompat dari angkot
Mediaapakabar.com - Asih Sukarsih melamun saat menyantap makan siang bersama kakak sepupunya, Sri Wahyuni. Sikap Asih itu pun memantik teguran Sri.

Namun tak disangka, makan siang itu menjadi yang terakhir bagi Sri untuk melihat wajah Asih karena sore harinya Asih meninggal dunia usai melompat dari atas angkot yang melaju kencang.

Sri menyebut Asih merupakan seorang janda 2 anak karena suaminya meninggal dunia 4 tahun lalu. Wanita 32 tahun tersebut memiliki 2 putra berusia 11 tahun dan 7 tahun.

"Sebelum berangkat kerja itu kan makan siang bareng sama saya, dia makannya sambil melamun, saya bilang 'Sih, makan kok ngelamun, udah makan yang banyak', terus dia bilang 'Teh, nitip ya'. Terus saya bingung nitip apaan. Ya sudah terus dia nggak lama berangkat kerja," kata Sri menceritakan momen terakhirnya bersama Asih, Minggu (24/6/2018).

Melansir Detik.com, semasa suaminya hidup, Asih bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Namun setelah suaminya lebih dulu meninggal dunia, Asih menjadi tulang punggung keluarga sehingga membutuhkan pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih.

Dia pun bekerja sebagai pegawai SPBU di Kelapa Gading sejak 4 tahun lalu.

Asih kerap berangkat naik angkot dari kediamannya di Jalan Rawabinangun VIII, Koja, Jakarta Utara. Namun kepergiannya ke tempat kerja pada sore kemarin menjadi yang terakhir kalinya.

Asih melompat dari angkot dan jatuh di jalan. Kepalanya mengalami luka parah. Dia meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

Lalu, mengapa Asih sampai nekat melompat dari angkot yang melaju kencang di jalur bus TransJakarta atau busway?

Kapolsek Koja Kompol Effendi mengatakan saat itu Asih melihat seorang penumpang lain ditodong seseorang yang diduga sebagai pelaku penodongan. Setelahnya terjadi keributan karena si pelaku ketahuan. Asih ketakutan saat itu sehingga nekat melompat dari angkot.

"Kalau ditodong dengan pisau sih nggak ada, hanya dirogoh, cuma yang dirogoh itu sempat melawan sehingga si korban ketakutan. Karena ketakutan ya korban ini diduga melompat, padahal korban belum dirogoh karena harta dia masih utuh," ujar Effendi.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/6) kemarin pukul 14.10 WIB di Jalan Yos Sudarso dekat Pintu 3 Pertamina yang mengarah ke Kelapa Gading, Jakarta Utara. Seorang warga bernama Renald (43) mengaku saat itu sempat menggotong Asih masuk ke mobil ambulans sesaat setelah kejadian.

"Saya nggak tahu persis pas lompatnya, tahunya sudah ramai terus saya samperin, saya juga ikut bantu gotong ke dalem ambulans dan masih ada napasnya, mungkin pas di jalan kali ya udah nggak ada," kata Renald ketika ditemui di lokasi kejadian.

Asih kini telah dikebumikan di kampung halamannya di Subang, Jawa Barat. Keluarga Asih meminta agar peristiwa itu diusut tuntas agar terang benderang siapa yang harus bertanggung jawab. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini