Larang Wanita Rusia Bercinta dengan Pria Asing di Piala Dunia, Anggota Parlemen Ini Dituduh Rasis

Admin
Minggu, 17 Juni 2018 - 20:05
kali dibaca
Wanita pendukung timnas Russia
Mediaapakabar.com - Perhelatan Piala Dunia 2018 mengundang jutaan turis asing dari pelbagai bangsa datang ke Rusia.

Tak hanya menyaksikan pertandingan tim kebanggaannya, para turis ini juga mencari  kesenangan bersama wanita.
Ini buka fenomena baru.  Saat Rusia jadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 1980, terjadi lonjakan kelahiran anak-anak campuran di Rusia yang disebut 'anak-anak Olimpiade'
Nah meyikapi fenomena ini, seorang anggota parlemen dari Partai Komunis Rusia, Tamara Pletnyova mendesak perempuan agar tidak berhubungan intim dengan pria asing selama Piala Dunia karena alasan warna kulit seperti yang dilansir BBCIndonesia.
Tamara Pletnyova mengatakan kepada sebuah stasiun radio Moskow bahwa dirinya "bukanlah seorang nasionalis" tetapi dia meyakini perempuan Rusia seharusnya menghindari berhubungan seksual dengan orang dari "ras yang berbeda" karena "anak-anak mereka akan menderita".
Dia menjawab pertanyaan terkait "setelah Olimpiade Musim Panas tahun 1980.
Tamara Pletnyova
Tamara Pletnyova 

"Tidak terlalu buruk jika ayah mereka sama rasnya," katanya.
"Tetapi jika berbeda ras, maka itulah yang terjadi."
"(Anak-anak) ditelantarkan, dan mereka tinggal bersama ibu mereka. Kita seharusnya melahirkan anak-anak kita (sendiri)".
'Tolak rasisme'?

Pernyataan itu membuat Pletnyova dikecam luas di internet. Sebagian orang membandingkan pernyataannya dengan kampanye FIFA, Katakan Tidak terhadap Rasisme.
Penyiar radio, Tayana Felgengauer, membayangkan apakah Pletnyova mengalami hal sejenis dengan seorang mantan pemain skate yang menyatakan akun Twitter-nya dibajak oleh pihak yang menaruh pesan rasis.
"Saya berpikir apa yang Pletnyova akan katakan ketika mereka mengingatkannya dengan Katakan Tidak terkait dengan Rasisme," demikian isi tweet-nya.

"Saya berpikir apa yang Pletnyova akan katakan ketika mereka mengingatkannya dengan Katakan Tidak terkait dengan Rasisme," tweet Tayana Felgengauer/TWITTER.
Pengkritik lainnya mendesak Pletnyova untuk "diusir dari Duma" (parlemen Rusia).
Seorang pengguna Twitter berpikir apakah apakah anggota parlemen Rusia tersebut memang bermaksud untuk "mengawasi tingkah laku perempuan Rusia dalam usia subur".
Sementara yang lainnya menekankan ironi yang muncul karena Pletnyova sebelumnya adalah "pimpinan Komite Kebangsaan".
Tetapi tidak semua komentar bersifat negatif.
Sejumlah orang sepakat dengan Pletnyova bahwa "kita harus melahirkan anak-anak Rusia kita sendiri". Satu orang bertanya, "Apakah ada yang salah dengan perkataannya?"
Sementara yang lainnya membela haknya untuk menyatakan pendapat. "Saya pikir setiap orang bebas menyatakan pandangannya, termasuk anggota parlemen Pletnyova."
Setelah pernyataan Tamara Pletnyovay viral, juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov mengeluarkan pernyataan sikap pemerintah atas masalah ini.
"Wanita Rusian mampu mengatur hubungan pribadinya. Mereka adalah wanita terbaik di dunia," ujar Preskov. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini