 |
| Jasad Puji Astrianto (31) ditemukan. Foto: Pojoksatu |
Mayat Puji Astriano ditemukan sudah terkubur di sela-sela pohon sengon.
Sulastri, orang tua korban mengatakan bahwa anaknya yang bekerja di sebuah toko modern hilang kontak sejak Sabtu (26/5/2018) malam.
Ketika itu, korban hendak pulang ke rumahnya setelah selesai bekerja. Namun, korban tiba-tiba hilang.
Dilansir dari Kompas.com, Sulastri mengaku anaknya memang bermasalah dengan seorang pria yang diakuinya Kopka NS.
Pria tersebut, diduga adalah Kopka NS, oknum anggota TNI yang kini telah diamankan Polisi Militer.
Pada Sabtu, 26 Mei 2018, Puji sempat menelepon Sulastri.
Dia menceritakan kalau dia ingin pulang dikawal teman dari tempat kerjanya di Alfamart Pakisaji.
Sabtu malam itu, terakhir Sulastri mendengar suara putranya sebelum menghilang selama-lamanya.
Dalam telepon, Puji menceritakan kalau ada mobil yang membuntuti, lalu teleponnya tiba-tiba putus.
Sulastri kemudian mendapat kabar, di ITN, titik telepon terakhir Puji, ada kasus tabrakan mobil.
Dia segera ke sana, dan mobil yang tabrakan ternyata adalah mobilnya Kopka NS, oknum TNI yang sebelumnya mengintimidasi putranya karena menyelingkuhi istrinya.
Satreskrim Polres Malang masih mendalami keterangan saksi-saksi serta tersangka.
"Pemeriksaan terhadap dua pelaku yang kami amankan belum maksimal, karena baru semalam (Selasa malam) ditangkap, kami akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam," jelas Ujung.
Dijelaskan juga pada jasad korban juga tidak ditemukan luka terbuka pada tubuhnya.
Hanya luka di pergelangan tangan karena ikatan tali.
"Sama sekali tidak ada luka," terangnya.
Sementara dari otopsi, korban meninggal karena lemas diduga karena kehabisan oksigen.
Seperti diberitakan sebelumnya, terbongkarnya kasus ini bermula dari peristiwa kecelakaan mobil Suzuki Carry N 1193 CR di Jalan Bendungan Sutami Kota Malang.
Dalam kecelakaan itu, muncul nama salah satu oknum anggota TNI, Kopka NS.
Yang bersangkutan pun di periksa Denpom.
Dari situlah kemudian terkuak kasus penculikan dan korban dikubur di Dusun Baron, Jabung, Kabupaten Malang.
Diduga, kasus ini dilandasi rasa cemburu karena istri tersangka Kopka NS dekat dengan korban.
Tersangka lain, warga sipil diduga membantu dalam kasus ini segera ditangkap Polres Malang, Selasa (29/5). (AS)
