DJOSS: Ibu-ibu Perwiritan Menjadi Ujung Tombak Kepedulian di Lingkungan

Media Apakabar.com
Kamis, 24 Mei 2018 - 14:48
kali dibaca
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat -Sihar Sitorus saat bertemu dengan warga dan kelompok perwiritan Nurul Ikhwan di Bagan Deli, Medan Belawan, Rabu (23/5/2018).

Mediaapakabar.com
-- Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus mendorong kelompok perwiritan turut serta menjadi ujung tombak di lingkungan.


Ujung tombak tersebut dalam artian memiliki banyak tujuan, tak hanya fokus pada pengajian kaum ibu-ibu saja. Di lingkungan tempat tinggal sekitar, juga harus mampu peka terhadap hal-hal atau keluhan yang dihadapi warga. Keluhan tersebut segera disampaikan atau dilaporkan kepada pihak yang berkompeten. Sehingga keluhan warga tersebut cepat teratasi dengan cepat.


Hal tersebut dikatakan Paslon nomor urut dua itu saat bertemu dengan warga dan kelompok perwiritan Nurul Ikhwan Jalan Besar Bagan Deli Lorong VII Proyek Lingkungan III Kelurahan Bagan Deli Medan Belawan, Rabu (23/5/2018) siang. "Kelompok perwiritan juga harus aktif dalam lingkungan masyarakat. Lihat kondisi masyarakat sekitar, warga sekitar tempat tinggal, apa yang menjadi keluhan, dilaporkan," ungkap Djarot diamini Sihar.


Djarot mengatakan, sikap tersebut harus dibangun dari fase terkecil, yaitu, lingkungan. Paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP itu pun mengingatkan, sangat penting dan perlu sikap saling peduli terhadap sesama. "Kita harus gotong royong, saling membantu, berlomba berbuat kebaikan dan kebajikan. Apalagi saat bulan Ramadhan sekarang ini, kita harus berlomba buat kebaikan dan kebajikan," tutur Djarot.


Kesempatan tersebut, Paslon yang akrab disapa DJOSS itu juga menyampaikan program yang diusung keduanya di Pilkada Serentak 2018 Sumatera Utara. Di mana, Kartu Sumut Pintar, Sehat dan Sejahtera, merupakan program utama yang akan dan harus segera direalisasikan bila keduanya terpilih memimpin provinsi ini periode 2018-2023 mendatang. "Bagaimana kita mau sejahtera, bila kesejahteraan itu belum dirasakan. Makanya kami siapkan program itu, agar masyarakat tak lagi memikirkan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan. Sehingga kesejahteraan itu akan dicapai," jelas Sihar.


Sedangkan, salah seorang warga, Darmawanti, 52, mengapresiasi dorongan DJOSS, dimana kelompok perwiritan harus aktif dalam bermasyarakat. "Memang betul yang dibilang itu, saya sangat setuju. Memang, kita semua harus aktif dan peduli dengan lingkungan dan juga orang sekitar tempat tinggal kita. Terutama, kelompok-kelompok di lingkungan, seperti perwiritan ini," ujarnya.


Soal program yang diusung DJOSS, ia pun setuju. Bahwa kesejahteraan masyarakat tak akan bisa dicapai, bila pokok permasalahan warga tak dapat diatasi pemerintah. Di mana, persoalan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan kerap dihadapi warga setempat. (bcl comm)
Share:
Komentar

Berita Terkini