Gara-gara Stok Embrio Habis, Tya Ariesta Gagal Jalani Program Bayi Tabung Kedua

Admin
Selasa, 24 April 2018 - 13:44
kali dibaca
Tya Ariestya bersama buah hatinya (Foto: Detik.com)

Mediaapakabar.com - Berhasil menjalani program bayi tabung untuk buah hatinya yang pertama tidak menjamin Tya Ariesta berhasil untuk menjalani yang kedua kali.

Beberapa waktu lalu Tya Ariestya kembali menjalani program bayi tabung. Terlihat beberapa waktu menggunakan kursi roda sehabis menjalani FET (Frozen Embrio Transfer) ternyata program bayi tabung kedua Tya Ariestya gagal.

Meski gagal Tya dan suami sudah siap akan menjalani program yang ketiga. Akan tetapi, karena simpanan embrio yang terdahulu sudah habis, Tya harus menjalani program bayi tabung dari awal.

"Dari awal lagi, simpanan embrionya sudah habis," ucap Tya Ariestya usai menjadi pembicara di Fertility Sharing, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

"Ini memang program ketiga kita udah ada rencana, udah ngobrol sama dokternya. Ini kan benar-benar kalau mau program siap mental, siap waktu, secara materi semua harus sudah disiapkan," lanjutnya.

Meski sedih program bayi tabung yang keduanya gagal, Tya Ariestya dan suami tetap berusaha maksimal. Oleh karena itu, perempuan berusia 32 tahun tersebut, ingin saat program bayi tabung yang ketiga dia benar-benar istirahat dan tidak bekerja.

"Jujur kalau aku pribadi pengen kalau program itu maunya bed rest. Aku nggak mau mikirin kerjaan, nggak mau mikirin apa-apa. Dan, suami aku tuh support banget. Dia pun membatasi pekerjaannya karena dia 24 jam harus, ngurusin aku. Waktu itu yang harus dipersiapkan lagi. Rencananya sih harusnya bulan depan, berhubung mau lebaran dan suami aku ada yang harus ada yang dikerjakan jadi dimundurin sampai abis lebaran," jelasnya.

Muhammad Kanaka Ratinggang, anak pertama Tya Ariestya dengan Irfan Ratinggang itu juga melalui program bayi tabung. Menurut Tya, tidak ada yang salah dengan bayi tabung hanya caranya saja yang berbeda.

"Sebenarnya menurut aku pribadi bayi tabung bukan sesuatu yang salah. Tapi ini adalah teknologi yang mendukung para pasangan yang ingin berusaha mendapatkan keturunan, nggak ada yang salah," ungkapnya.

"Sama-sama usaha, terus juga nggak seharusnya dibeda-bedakan itu hanya proses. Pada saat hamilnya sendiri itu sama dengan wanita hamil lainnya. Anaknya pun akan sama dengan anak-anak normal lainnya," tegas Tya Ariestya.
Share:
Komentar

Berita Terkini