![]() |
| Presiden Soekarno berpidato di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948." |
Menurut H. Sargawi Lubis gelar Raja Humala Sati (67) yang merupakan salah satu tokoh dan putra asli desa ini, menceritakan sedikit sejarah tentang desanya. “dalam catatan sejarah Indonesia desa Manambin merupakan pusat pemerintahan HURIA VAN OF MANAMBIN pada masa Kolonial Belanda dengan dipimpin oleh seorang Kuria yang pertama bernama Jatarala.
Selanjutnya Ja Enda, Sutan Singasoro Baringin serta yang terakhir Raja Enda Mora dengan mencakup 27 desa kewilayahan Huria kekuasaanya diantaranya, Desa Manambin, Tombang Bustak, Huta Baringin, Muara Soro, Muara Siambak, Muara Pungkut, Sibio-bio, Sopo Sorik, Simpang Tolang, Pagar Gunung, Huta Godang, Sipaga Pining, Simpang Banyak, Alahan Kae dan Batahan.
Selanjutnya beliau menyambung ceritanya “beberapa tokoh pejuang dan kepala daerah yang berasal dari Kewilayahan Huria Van Of Manambin ini diantaranya : Zulkfli Lubis (Mantan Kepala Intelijen pertama RI), Raja Enda Namora (pengibar bendera Merah Putih Ketika Presiden Sukarno ke Kotanopan ), Rajamin Lubis, H. Bakta Nijar Lubis, (Mantan Walikota Tanjung Balai dan anaknya Raja Enda Namora), H. Abdul Azis Lubis (Mantan Walikota Tanjung Balai dan Bupati Tapsel), H. Amru Daulay (Mantan Bupati Mandailing Natal yang Pertama), H. Afifuddin Lubis (Mantan Sekda sekaligus Penjabat Walikota Medan)
"Kiranya Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal lebih memperhatikan desa Manambin agar ke depan nya desa ini bisa lebih baik lagi pembangunan nya”, ucap putra Manambin ini. "Karena Kewilayahan Huria Desa ini juga menghasilkan beberapa tokoh-tokoh baik di daerah maupun nasional", ungkap nya.
Ditambahkan beliau “ketika masa Bupati Amru Daulay pembangunan di Manambin masih ada, dan kita harapkan ke depan nya juga ke depan nya agar lebih baik lagi.
Manambin juga dikenal sebagai bahagian dari desa lintas sejarah, karena tepat Di Pesanggrahan Kotanopan yang tidak jauh dari Desa Manambin inilah, Bung Karno dalam kapasitas selaku Presiden Pertama Republik Indonesia Pernah berpidato di tangga wisma Pesanggrahan Kotanopan, dan photo Proklamator tersebut dipasang tapat di atas pintu masuk ke ruang tengah.
Di bawah foto itu tertulis "Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948."(dikutip dari tulisan makhmud juneidi)
