Hindari Air Danau Toba yang Kotor, Pembangunan Danau Toba Harus Dikebut

Anonim
Selasa, 16 Juli 2019 - 19:13
kali dibaca
ist
Mediaapakabar.com- Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) masuk menjadi salah satu destinasi pariwisata prioritas dan super prioritas, yang akan dikebut pembangunannya oleh pemerintah pusat. Selain Mandalika, Manado, dan Labuan Bajo di NTT. Hal ini dikatakan dalam Rapat Kabinet Terbatas tentang Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Kepresidenan RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2019).

Dihadapan Presien RI, Jokowi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan, ada beberapa isu strategis yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas dan super prioritas. Di antaranya, belum optimalnya kunjungan wisatawan ke Kawasan Danau Toba. Menurunnya kualitas lingkungan Danau Toba akibat limbah industri, domestik dan KJA. Belum meratanya kualitas infrastruktur jalan di  Kawasan Danau Toba, serta kurangnya aksesibilitas/jalan alternatif menuju Kawasan Danau Toba.

"Saat ini diperlukan strategi pengembangan pariwisata Danau Toba, yaitu optimalisasi penataan infrastruktur,  fasilitas sosial dan fasilitas umum, penguatan budaya pendukung pariwisata,  keberlangsungan ekologi Danau Toba, peningkatan kualitas lingkungan, pengendalian penduduk, serta prioritas Apbd dan peran serta APBN,"katanya.

Terkait peningkatan infrastruktur, akan diimplementasikan melalui pembangunan Tol Medan – Tebingtinggi – Siantar – Parapat. Pembangunan outer ringroad Samosir, pengembangan Bandara Kuala Namu dan Silangit-Sibisa. Pengembangan pelabuhan dan memperlancar rute jalan ke Danau Toba.

"Sedangkan untuk fasilitas umum dan sosial, akan dibangun fasilitas ibadah (musholla), restoran/kliner halal, tourism information centre (Tic) 2  buah/kabupaten sekitar Danau Toba, toilet bersih (1 buah tiap jarak 5 km), parking area di setiap objek wisata, hotel bintang, serta kios souvenir atau centra UKM,"ujarnya.

Pelestarian budaya pendukung pariwisata, akan dilakukan melalui peningkatan pendidikan formal dan non formal kepariwisataan, pelestarian cagar budaya, penguatan hospitality/pelayanan kepada wisatawan, dan pendidikan guide/pemandu wisata.

"Untuk pelestarian lingkungan (ekologi), terangnya, diimplementasikan melalui peningkatan  kualitas air danau dengan pengurangan kerambah jaring apung, pengendalian limbah domestik (pemukiman), pengendalian limbah industri, pengendalian sampah dan pengendalian kerusakan hutan," ujarnya.

Selain itu, terkait ketersediaan lapangan kerja akan diutamakan penduduk lokal. Juga akan dilakukan pemberdayaan peningkatan organisasi kemasyarakatan, bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pariwisata, serta pemberdayaan masyarakat terhadap sadar wisata.

“Pemprov Sumut, juga menjadikan strategi pengembangan kawasan Danau Toba dalam pembangunan Sumut, melalui priortas APBD, penanan APBN, CSR dan investor,” jelas Gubernur Edy Rahmayadi.

Sementara Presiden RI, Jokowi mengatakan, mengenai pengembangan destinasi pariwisata memang sedang diprioritaskan. Tiga tahun lalu sudah disampaikan bahwa akan dibangun 10 bali baru tetapi sekarang kita memang baru memberi prioritas pada 5 lokasi terlebih dahulu.

"Kita akan terus arahkan agar promosi pariwisata yang dilakukan secara besar-besaran dan  secara terintegrasi. Sehingga mendapatkan multiplier effect yang besar, juga memberikan pertumbuhan pada ekonomi daerah dan nasional," ujarnya. **
Share:
Komentar

Berita Terkini