Mediaapakabar.com-PT Mahkota Group TBK (MGRO) yang telah berdiri sejak 7 Januari 2011, dan bergerak dalam dunia emiten industri pengolahan kelapa sawit di Sumatera Utara telah membukukan kinerja yang positif pada kuartal I/2019 sejalan dengan peningkatan penjualan dan penurunan beban biaya.
Berdasarkan hasil laporan Perseroan, total laba bersih yang dicetak MGRO per akhir Maret 2019 mencapai Rp.9,654 miliar.Realisasi itu membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang mengalami kerugian sebesar Rp.24,909 miliar.
Pembentukan laba tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan dan pendapatan usaha menjadi Rp.444.30 miliar, tumbuh 8% secara year on year.
Kenaikan pendapatan juga sejalan dengan penurunan beban biaya. Terkait aset, Perseroan membukukan pertumbuhan sebesar 16% dari total aset Rp.919,55 juta pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp.1,067 miliar untuk year on year. Perseroan akan membagikan deviden tunai sebesar Rp.21,129 miliar atau 25% dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sehingga nilai deviden yang didapat untuk setiap lembar saham adalah Rp.6.
Direktur Utama PT.Mahkota Group Tbk, Usli Sarsi mengatakan bahwa Sumber pendapatan MGRO ditopang oleh penjualan CPO dan sisanya dari penjualan PK, jasa sewa tangki timbun, penjualan cangkang serta produk turunan yang lain,di Grand Ballroom JW Marriott Medan,9/5/2019.
Kinerja positif yang dicapai tersebut sejalan dengan peningkatan hasil panen tandan buah segar sawit yang masih aktif terus meningkat sejak tahun 2018 hingga kuartal awal 2019
“Perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas kinerja dengan orientasi pada target proyeksi yang sudah ditentukan sebelumnya dan untuk pencapaiannya berbagai strategi usaha akan dijalankan oleh perusahaan. Beberapa rencana jangka panjang dan menengah juga telah dibuat guna mendukung program hilirisasi” terangnya
Ditambahkannya, Pada akhir tahun 2019, PT Mahkota Group Tbk beserta seluruh grup usaha akan segera menempati gedung baru di kompleks grand Jati Junction Medan. Dengan sentralisasi tersebut diharapkan dapat mendukung koordinasi kerja dan efisiensi yang Baik serta menghasilkan kinerja yang maksimal.
Untuk mulai memasuki program hilirisasi industri pengolahan kelapa sawit, Perseroan saat ini sedang fokus pada penyelesaian pembangunan pabrik refinery dengan kapasitas sebesar 1.500 ton/hari saat ini telah mencapai 60% melalui anak usaha yang berlokasi di jalan raya Duri Dumai, desa Kesumbu Ampai, kabupaten Bengkalis, propinsi Riau. ( ap)
.jpeg)
