Ilustrasi kekerasan anak.Foto: Kompas.com |
Pengakuan tetangga korban, Anggara bercerita jika salah satu penyebab penyiksaan terhadap bocah perempuan berusia 10 tahun tersebut yakni pertengkaran sang ibu dengan suami.
“Jadi sebelumnya itu memang pernah juga dilihat sama tetangga, kalau si Cantika ini berantem sama lakinya (suaminya), si Caca sering jadi pelampiasan,” kata Anggara seperti yang dilansir Pojoksatu.id, Selasa (28/5) dilansir okezone.
Anggara mengatakan, berdasarkan pengakuan korban jika ada kesalahan yang dilakukan oleh Caca pasti berujung pada penganiayaan.
Sementara itu, Kapolsek Limo Kompol Iskandar mengatakan sang ibu bernama Cantika diketahui tak hanya sekali melakukan penyiksaan tersebut melainkan sudah berulang kali. Bahkan korban yang sudah diangkat menjadi anak ini seringkali dijadikan seperti pembantu rumah tangga.
“Korban Caca sudah sering disiksa padahal anak angkatnya sudah sering dijadikan pembantu, sering juga pelaku siksa korban,” kata Iskandar kepada wartawan, Selasa (28/5).
Dia menuturkan jika peristiwa penyiraman air panas ke tubuh korban dilakukan pada 4 hari lalu pada Jumat 24 Mei 2019 di rumahnya jalan H Limun RT01/RW02 Pangkalanjati, Cinere, Depok, Jawa Barat.
“Memang sempat ada laporan masyarakat ke Polsek Limo tapi sekarang sudah di serahkan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok,” pungkasnya.
Sementara itu, Paur Humas Polresta Depok Ipda Made Budi mengatakan anggota PPA Polresta Depok tengah melakukan pencarian terhadap ibu angkat Caca.
Pencarian terduga pelaku penganiyaan terhadap Caca itu dilakukan oleh Anggota PPA Polresta Depok, Jawa Barat.
“Anggota masih mencari pelaku diduga ibu tirinya yaitu SN. sampai saat ini pelaku masih terus dalam pencarian anggota PPA Polresta Depok masih terus dalam proses penyelidikan;” kata Made Budi,saat dikonfirmasi wartawan Selasa (28/5). (AS)