Prabowo Senang KPK Tahu Kebocoran Uang Negara

Media Apakabar.com
Sabtu, 06 April 2019 - 17:12
kali dibaca
Prabowo tiba di lokasi debat keempat Pilpres 2019. ©Liputan6.com/Angga Yuniar
Mediaapakabar.com-Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengaku senang pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengakui adanya kebocoran keuangan negara seperti kritiknya. Bahkan, kata Prabowo, KPK menyatakan bahwa jumlah kebocoran tersebut dua kali lipat dari perhitungannya selama ini.

" Dua hari ini saya merasa sangat bahagia. Karena KPK punya dua kali hitungan saya," kata Prabowo ketika menghadiri Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia, di Balai Kartini Jalan Gatot Subroto, Jakarta seperti melansir merdeka.com pada Jumat (5/4/2019) malam.

Berdasarkan hasil yang ia amati, kebocoran negara berkisar Rp 1.000 triliun. Namun KPK menyatakan keuangan negara yang bocor Rp 2.000 triliun. Menurut dia, perhitungannya selama ini tidak asal-asalan.

"Saya bersyukur Alhamdulillah salah satu pimpinan KPK bilang bahwa sebenarnya kebocoran yang dihitung KPK Rp 2.000 triliun. Bahkan ada menteri pemerintah sendiri yang mengatakan lose di sektor tertentu lebih dari itu." 

"Jadi akhirnya yang benar siapa?" 

Menurut putra dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo tersebut, menghitung kebocoran Rp 1.000 triliun uang negara sangat mudah. Prabowo pun curhat bahwa dirinya kerap diejek lantaran sok tahu soal ekonomi.

"Ada yang mengatakan Prabowo itu apa? Nggak punya gelar kok berani bicara ekonomi. Saya mungkin tidak punya gelar akademis formal. Tapi sekadar berhitung saya bisa.

Setelah saya hitung-hitung, ke mana ini uang? Ada 1.000 triliun yang bocor. Gampang sekali hitungannya."

Dia menyindir pihak lain hanya bisa menggulirkan isu tak subtansial. Sementara, untuk mengatasi kebocoran uang negara tidak mampu.

"Bisa nakut-nakuti 02 akan hapus tahlilan, dirikan negara Khilafah. Dia tidak bisa menjawab bagaimana kau atasi Rp 2.000 triliun itu."

Sebelumnya, isu kebocoran anggaran ini mencuat usai hasil Litbang KPK yang menemukan adanya angka kebocoran cukup tinggi pada APBN.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyebut jika tidak bocor, total APBN Indonesia mestinya mencapai Rp 4.000 triliun. Namun, saat ini, total APBN berkisar Rp 2.439 triliun.

"Perhitungan Litbang KPK, harusnya bisa terima Rp 4.000 triliun, tapi kenyataannya APBN kita Rp 2.000 triliun sekian, jadi hampir separuh, lebih mungkin. Kalau kita maksimal dan benar tidak ada kebocoran, maka Rp 4.000 triliun bisa dicapai."

Basaria menambahkan, saat ini masih banyak potensi pendapatan di daerah yang bisa dioptimalkan. Mulai dari pajak hotel, restoran, tempat hiburan, serta parkir.

"KPK sudah tidak lagi hanya peduli soal keuangan negara yang dipakai pejabat penyelenggara negara, namun sudah mulai pada berapa penerimaan seluruh daerah kalau tidak bocor," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, bank akan bekerja sama dengan hotel, restoran dan tempat hiburan, sehingga pajak yang dipungut otomatis masuk ke kas daerah.  (zih)

Share:
Komentar

Berita Terkini