Viral Chat Grup WA Polisi Dukung Jokowi, Polri Akan Tindak Tegas Sesuai Ketentuan

Admin
Sabtu, 30 Maret 2019 - 10:58
kali dibaca
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.
Mediaapakabar.com - Viral screenshot grup WA bernama Pilpres 2019, ditanggapi Mabes Polri. Jika terbukti benar, dipastikan anggota Polri yang terlibat politik praktis itu akan ditindak tegas.

Seperti diberitakan sebelumnya, foto tangkapan layar percakapan grup Pilpres itu berisi perintah kepada kapolsek di wilayah Polres Bima Kota untuk menggandeng tokoh masyarakat setempat guna mengarahkan dukung kepada paslon 01, Joko Widodo-Maruf Amin.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, jika terbukti benar, maka Polri tidak akan mentoleransi anggotanya yang tidak netral.
“Kita akan cek kebenaran isu tersebut, dan bila terbukti benar ada oknum anggota Polri yang terlibat sesuai dengan fakta hukum pasti akan ada tindakan tegas Propam Polda dan akan diawasi oleh Div Propam Polri sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku,” kata Brigjen Dedi di kantornya, Jakarta, Jumat (29/3).
Melansir Pojoksatu.id, Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini mengungkapkan, netralitas Polri sudah final sesuai dengan Pasal 28 UU 2/2002 Polri ditambah surat telegram (TR) Kapolri nomor STR/126/III/OPS.1.1.1./2019 tanggal 18 Maret 2019.
“Bahwa netralitas Polri dalam kontestasi Pemilu 2019 sudah final sesuai Pasal 28 UU 2/2002 dan beberapa TR arahan langsung dari pimpinan Polri untuk seluruh anggota Polri harus menjaga netralitas,” pungkas Brigjen Dedi.
Diberitakan sebelumnya, chat grup WA bernama Pilpres 2019 itu bocor ke publik. Diduga, semua anggota grup WA itu adalah anggota Polri dari jabatan kapolsek hingga kapolres.
Grup WA tersebut memiliki 43 anggota di daerah Bima. Percakapan di grup itu dibocorkan oleh salah satu anggota yang telah dikeluarkan dari grup tersebut.
Chat di grup WA itu kemudian disebar ke media soial. Dalam screenshot chat terdapat perintah dari seorang kapolres kepada para kapolsek untuk membantu memenangkan pasangan capres nomor urut 01. (AS)
Polisi berpangkat AKBP dengan inisial EA itu menegaskan, para kapolsek akan dievaluasi jika di wilayahnya pasangan 01 kalah.
“Kapolsek yang wilayahnya kalah akan dievaluasi oleh kapolda. Ini serius. Jadi tolong dukungannya secara ikhlas dan sadar diri karena kita berjuang untuk institusi brarti juga memperjuangkan nasib kita sendiri. Target minimal 60%,” tulis AKBP EA.
Ia memerintahkan agar para kapolsek untuk memasang baliho di setiap desa dan keluarahan.
Chat Grup WA Pilpres 2019 1
“Para kapolsek tolong agar buat baliho 01 di tiap-tiap desa/keluarhan. Minimal 1 baliho per desa/kelurahan. Dan kirim laporannya di group ini. Trims,” imbuhnya.
Sementara seorang polisi berpangkat aiptu meminta para kapolsek untuk memerintahkan Babinkamtibmas di masing-masing wilayah untuk bersinergi dengan Babinsa dalam menciptakan efek cipta kondisi di lapangan.
Selain itu, para kapolsek juga diminta mendekati tokoh masyarakat yang memiliki massa paling banyak di setiap desa.
“Terus pengaruhi sampai mereka sendiri yang memutuskan akan memilih 01,” tulisnya.
Screenshot percakapan di grup WA polisi itu diposting oleh J.S. Prabowo di akun @marierteman pada Jumat, 29 Maret 2019.
“Chat ini beredar luas. Jika benar, Polri sudah tidak netral. Cara seperti ini indikasi kuat Prabowo hanya bisa dikalahkan dengan kecurangan,” katanya.
Postingan J.S. Prabowo diretweet oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Ia meminta agar pihat terkait menyelidiki chat tersebut.
“Agar pihak2 terkait, berkewenangan, peduli dg legitimasi Pemilu, sgra selidiki, klarifikasi dan koreksi,” kata Hidayat, Jumat (29/3/2019).
“Apalagi sudah ada telegram Kapolri yg perintahkan kpd seluruh jajaran Polri unt bersikap dan berprilaku netral, dan tidak memihak kpd salahsatu pasangan, dlm bentuk apapun,” Hidayat.
Share:
Komentar

Berita Terkini