Polri: Terdesak Di Suriah, JAD Jaringan ISIS Bangkit Di Indonesia

Media Apakabar.com
Sabtu, 16 Maret 2019 - 10:08
kali dibaca
Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri.  (int)
Mediaapakabar.com-Polri menduga salah satu penyebab jaringan teroris di Indonesia mulai bangkit karena pasukan ISIS di Suriah telah terdesak. Hal ini terkait penangkapan tujuh terduga teroris jaringan JAD yang berafiliasi dengan ISIS.

" Kalau mengetahui perkembangan ISIS yang ada di Suriah, mereka sudah betul-betul terkepung oleh pasukan koalisi," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Jakarta Selatan Jumat (15/3/2019).

Melansir CNNIndonesia.com Sabtu (16/3/2019), Dedi menjelaskan setelah pasukan ISIS terkepung, pimpinan mereka juga meminta semua jaringan yang terafiliasi di seluruh dunia untuk melancarkan aksi teror masing-masing.

Para terduga teroris itu diduga akan merencanakan amaliyah dengan target aparat keamanan. Namun, Dedi menyampaikan pihaknya masih mendalami motif sejumlah kasus penangkapan terduga teroris itu.

" Sudah beberapa kali pimpinan ISIS yang di Suriah itu istilahnya menyampaikan melalui jaringan media sosial, silakan bagi kelompok-kelompok di seluruh dunia, yang telah berafiliasi dengan ISIS untuk melakukan amaliyahnya masing-masing. Itu salah satu trigger mungkin, akan dialami untuk membangkitkan sleeping cell di seluruh dunia termasuk di Indonseia."

Sebelumnya polisi telah menangkap terduga teroris Abu Hamzah (AH) di Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa (12/32019). Ia disebut aktif dalam jaringan JAD sejak enam tahun terakhir.

Dalam beberapa hari ini, polisi juga menangkap enam terduga teroris lainnya, yakni P yang ditangkap di Lampung, AK dan ZP ditangkap di Sibolga, kemudian R alias S ditangkap di Tanjungbalai dan M yang ditangkap di Tapanuli Tengah.

Sementara, terduga teroris berinisial Y ditangkap di Klaten. Mereka dinyatakan terkait perencanaan amaliyah bersama AH dengan memiliki berbagai macam peran dari mulai merencanakan amaliyah, merakit bom hingga pendanaan.

Sementara, selain jaringan JAD, polisi juga telah menangkap terduga teroris RG terpapar paham ISIS. Ia ditangkap di Riau pada Kamis (14/3/2019) lalu lantaran mengunggah sejumlah video propaganda salah satunya juga memviralkan kejadian ledakan di Senayan saat debat capres kedua.  (dani)
Share:
Komentar

Berita Terkini