Pascabanjir Sentani Warga Temukan Ikan Hiu, LIPI dan Balai Arkeologi Beda Pendapat

Admin
Senin, 25 Maret 2019 - 08:55
kali dibaca
Penemuan ikan hiu pasca banjir sentani.Foto: Twitter/@jayapuraupdate
Mediaapakabar.com - Peneliti Balai Arkeologi Papua dan peneliti dari LIPI beda pendapat soal kemunculan ikan hiu saat banjir di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada Sabtu, 16 Maret lalu.

Ikan hiau yang biasa hidup di laut tiba-tiba muncul dan terseret banjir di BTN Sosial Sentani. Warga kaget melihat ikan hiau itu lantaran lokasin penemuannya jauh dari lautan.
Peneliti senior Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, hiu-hiu itu berasal dari Danau Sentani. Hiu bisa berada di danau yang berair tawar itu karena di masa lampau, Danau Sentani merupakan bagian laut yang menjorok ke darat.
“Bagian laut sebelah utara berbatasan dengan Gunung Dafonsoro, kini dikenal dengan Cagar Alam Cycloops. Bagian ini dihubungkan ke laut melalui sungai dan mata air dari Cycloops,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3).
Hari menambahkan Danau Sentani terpisah dari lautan akibat aktifitas pergerakan bumi. Pergeseran ini yang membuat air asin di Danau Sentani kelamaan menjadi tawar.
Akibatnya, hiu yang terjebak di Danau Sentani beradaptasi dengan air danau yang berubah menjadi air tawar.
“Hiu yang merupakan ikan air asin kemudian beradaptasi dengan air danau dan air sungai atau sumber mata air tawar yang terhubung dengan Danau Sentani. Dalam perkembangannya hiu-hiu ini berubah menjadi ikan hiu air tawar,” tambahnya.
Menurut Hari, pernyataannya itu didukung oleh bukti-bukti arkeologi, seperti motif-motif ikan hiu di situs Megalitik Tutari dan gambar ikan hiu pada lukisan kulit kayu Suku Sentani yang tinggal di Pulau Asei.
Hari menuturkan ikan hiu Sentani terakhir ditangkap pada tahun 1970-an dan tidak pernah terlihat lagi sejak hari itu. Hiu juga menjadi lambang klub sepakbola Jayapura, Persidafon Dafonsoro.
Ikan Hiu Diduga Peliharaan Warga
Pendapat berbeda disampaikan staff peneliti Oseanografi LIPI, Selvia Oktaviyani. Ia menyebut ikan hiu yang ditemukan pascabanjir Sentani adalah peliharaan masyarakat. Sebab, hiu yang ditemukan warga itu menurutnya bukan jenis hiu yang lazim ada di air tawar.
“Kami (tim peneliti LIPI) menduga bahwa hiu yang ditemukan merupakan hiu yang dipelihara masyarakat. Karena memang jenis ini merupakan salah satu jenis hiu yang biasa dimanfaatkan sebagai ikan hias di akuarium,” jelas Selvia, sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Minggu (24/3/2019).
Ia menyebut hiu yang ditemukan di Sentani, Jayapura, Papua adalah jenis Karang Hitam atau Blacktip Reef Shark. Hal ini diungkap Selvia setelah mengamati video dan foto yang tersebar di media sosial itu.
Ikan Hiu terseret banjir di Sentani Papua
Ikan Hiu terseret banjir di Sentani Papua
Selvia lantas menunjukkan ciri ikan Hiu Karang Hitam yang ditandai dengan warna kehitaman di tiap-tiap ujung sirip hiu tersebut.
“Sesuai namanya, jenis tersebut adalah hiu yang biasa ditemukan di ekosistem terumbu karang pada kedalaman 20-75 meter, atau ditemukan di daerah mangrove, bukan di sungai atau danau yang letaknya jauh dari laut,” lanjutnya.
Tapi ia tak menampik kalau ada jenis hiu air tawar yang dinamakan Glyphis. Glyphis biasanya hidup di sungai dan terdiri dari tiga spesies.
Ia juga menyebut kalai hiu dalam video itu tidak berkaotan dengan hiu khas danau Sentani yang disebut Pari Gergaji.
Hiu Karang Hitam, merupakan pemburu cepat yang mengincar ikan-ikan kecil, seperti sarden, herring, kerapu, pari, dan bahkan ikan hiu yang lebih kecil, seperti dikutip dari Shark Rider.
Hiu Karang Hitam bisa dikenali dari ujung-ujung sirip ikan ini yang sedikit kehitaman. Hiu jantan mencapai kedewasaannya pada umur 4 tahun, sementara betinanya pada umur 7 tahun, Ikan ini dapat hidup hingga 13 tahun, dan terkadang lebih lama.
Hiu ini ada pada posisi ‘hampir terancam’ dalam Daftar Merah Spesies yang Terancam Punah oleh IUCN.
Banjir dan longsor menyisakan duka mendalam bagi warga Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura Papua.
Bencana alam yang terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2019 itu menyebabkan 113 orang meninggal dunia, 107 luka berat, 108 luka ringan, dan 94 orang hilang.
Ikan Hiu di Sentani Papua 1


Share:
Komentar

Berita Terkini