Masyarakat Krisis Kepercayaan Terhadap RS Pemerintah

Media Apakabar.com
Jumat, 29 Maret 2019 - 22:45
kali dibaca
Masyarakat Krisis Kepercayaan Terhadap RS Pemerintah
Pengamat Kesehatan Sumut Destanul Aulia SKM MBA Mec PhD 
Mediaapakabar.com-Sekarang masyarakat ekonomi menengah ke atas sepertinya mulai krisis kepercayaan terhadap rumah sakit pemerintah di Kota Medan. Ironisnya, masyarakat menjatuhkan pilihan ke rumah sakit swasta yang komersil.

Bahkan kabarnya dikatakan menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Bukan hanya masyarakat saja, dokter juga mengatakan hal yang sama.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kesehatan Sumut Destanul Aulia mengatakan pilihan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit dipengaruhi banyak faktor. Yang utama diantaranya adalah faktor kepuasan pasien dan regulasi.

" Yang sangat penting saat ini adalah faktor kepuasaan pasien terbentuk dari apa yang dipersepsikan pasien adalah baik atau lebih baik dari yang dirasakannya saat menerima pelayanan," kata Destanul di Medan, Jumat (29/3/2019).

Ditambahkan faktor kepuasan dibentuk dari beberapa atribut diantaranya kualitas pelayanan berupa keramahan staf medis dan non medis, sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan, waktu tunggu menerima pelayanan, diagnosis dan perawatan yang tepat serta hasil pengobatan yang mumpuni.

Sedangkan atribut lainnya adalah harga yang terbentuk dari biaya langsung berupa biaya atau tarif pelayanan dan biaya tidak langsung berupa biaya yang dikeluarkan ketika mendapat pelayanan seperti biaya transport dan biaya akibat tidak bekerja.

Faktor dan atribut ini berinteraksi dalam setiap pengambilan keputusan yang dalam interaksinya dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan karakteristik individu, keluarga dan tren dimasyarakat yang dibentuk lewat opini, tutur Destanul.

Jadi, karena rasa ketidakpuasan, rasa terabaikan dan pengalaman pahit yang diterima masyarakat selama berobat di rumah sakit pemerintah, masyarakat tidak akan memberikan rekomendasi kepada anggota keluarga, sahabat dan rekan sekerja untuk tidak menjatuhkan pilihan ke rumah sakit pemerintah.

"Belum lagi semangat kekeluargaan yang tinggi di Sumut menjadikan sakit bukan urusan individu, sehingga mereka rela mengeluarkan uang dari kantongnya untuk keluarga yang sakit agar berobat ke rumah sakit swasta yang komersil ataupun berobat ke luar negeri daripada berobat ke rumah sakit pemerintah."

Selain permasalahan kepuasaan eksternal, kepuasaan internal juga menjadi masalah di rumah sakit pemerintah. "Dalam industri pelayanan, sebelum kita memuaskan pasien atau pelanggan, harus lebih dahulu dipuaskan dengan sistem pembayaran jasa medis yang transparan, tepat waktu dan kesesuaian."

Di samping faktor kepuasan, faktor regulasi sedang tidak memihak pada rumah sakit umum daerah. Dulu, kata Destanul, PNS dan warga miskin harus berobat ke rumah sakit pemerintah.

Akan tetapi tidak merasakan puas dan sekarang masyarakat bebas memilih melalui sistem rujukan online dan terkadang memaksakan diri untuk masuk melalui emergency ke rumah sakit swasta.

" Dari semua faktor tersebut, ada yang paling penting yaitu sistem kesehatan daerah kita yang amburadul, tidak tertata untuk merespon permasalahan kesehatan pada masa yang akan datang." 
Distanul menilai Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai regulator tidak mampu membangun konsep sistem kesehatan yang mumpuni. Buktinya dari konsep pembangunan rumah sakit yang lokasinya berdekatan dan tidak membagi keunggulan masing-masing rumah sakit.

Oleh karenanya rumah sakit swasta komersil cerdas melihat peluang ini, yaitu tidak bergabung dengan BPJS dan mempunyai keunggulan dalam pelayanan dan membangun kepuasaan internal dan eksternal dengan memanjakan semua pelanggannya.    (abi)
Share:
Komentar

Berita Terkini