Massa Pendukung Jokowi dan Prabowo Bersitegang Gara-gara Diteriaki PKI, Kubu 02 Merasa Diprovokasi

Admin
Sabtu, 30 Maret 2019 - 10:47
kali dibaca
Polisi tiba di lokasi terjadinya gesekan massa pendukung Jokowi dan Prabowo di Manahan, Solo. Foto: Jawapos
Mediaapakabar.com - Massa pendukung paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno bersitegang di Solo Jawa Tengah, Jumat (29/3) sore.

Para pendukung capres petahana mengaku diteriaki PKI. Bahkan beberapa diantaranya mengaku sempat didorong dan diinjak kakinya.
Kejadian itu tidak berlangsung lama dan langsung mereda setelah sejumlah aparat kepolisian tiba di lokasi.
Seperti yang dilansir JawaPos.com dari lokasi kejadian menyebutkan, awalnya 300 pendukung Paslon nomor urut 01 itu hendak melakukan latihan koreografi di kompleks Manahan Solo.
Latihan ini sebagai persiapan kegiatan yang akan diadakan pada Minggu (31/3) mendatang. Tetapi, belum sempat masuk ke area kawasan Stadion Manahan tiba-tiba dari arah barat di Jalan Adi Sucipto melintas rombongan kampanye 02 Prabowo-Sandi.
Awalnya semua berjalan aman. Tetapi, menjelang rombongan peserta kampanye habis, tiba-tiba ada yang berteriak PKI.
“Rombongan sebagian besar sebenarnya sudah melintas, tetapi tiba-tiba ada yang langsung berteriak PKI ke arah kami,” ucap salah satu peserta latihan koreografi, Genta (48) kepada JawaPos.com.
Seketika itu, Genta melanjutkan, rombongan peserta kampanye yang sudah melaju langsung berputar dan mendatangi lokasi. Kondisi ini membuat situasi sempat mencekam.
“Ada yang didorong, diintimidasi. Tapi kami tidak melakukan kampanye, ini hanya latihan koreografi saja,” ucapnya.
Salah satu peserta yang juga mendapatkan perlakuan kasar adalah F.X. Setiyanto (52), warga Gebang, Kadipiro, Banjarsari.
Setiyanto mengatakan, awalnya semua berjalan aman dan terkendali. Bahkan antara pendukung Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi saling menyapa. Tetapi, semua berubah ketika ada yang berteriak PKI.
“Kami awalnya salut dengan kampanye mereka, tetapi kemudian ada yang bilang PKI. Kami tidak terima dengan teriakan itu, itu sangat kasar. Dan kami juga sempat diminta untuk minggir dan didorong,” ucapnya.
Yani (40), warga Jagalan, Jebres mengaku sempat diinjak kakinya. Padahal dirinya tidak melakukan kesalahan.
“Sambil diinjak kaki, orang itu mengatakan iki wedokan PKI (ini perempuan PKI),” ucap Yani menirukan perkataan orang itu.
Kejadian ini pun sempat mendapat perhatian dari warga dan para pengguna jalan. Tidak berselang lama, sejumlah personel dari Polresta Solo pun tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini