Keluarga Pelaku Teroris Selandia Baru Sebut Tarrant Layak Dapat Hukuman Mati atas Kejahatannya

Admin
Senin, 25 Maret 2019 - 09:09
kali dibaca
Pelaku penembakan massal di Kota Christchurch, Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant, menembaki jamaah masjid Al Noor dan masjid Linwood, yang menewaskan 50 orang dengan 48 terluka. Foto: Times of Islamabad
Mediaapakabar.com - Sepupu dari pelaku serangan teror di Selandia Baru, Donna Cox, mengatakan Brenton Harrison Tarrant layak mendapat hukuman mati atas kejahatan yang dilakukannya. 
Tarrant menembaki jamaah masjid Al Noor dan masjid Linwood pada Jumat, 15 April 2019, dan menewaskan 50 orang baik lelaki, perempuan, dan anak-anak.
“Dia layak untuk mendapatkan hukuman mati atas apa yang telah dilakukannya. Mengatakan ini rasanya sakit bagi saya karena dia anggota keluarga,” kata Donna Cox kepada acara Sunday Nightseperti dilansir News pada Senin, 18 Maret 2019.
Cox menambahkan,”Untuk seseorang yang telah mengambil nyawa begitu banyak orang, adil rasanya kalau dia mengalami hal sama.” 
Menurut Cox, ayah dan ibu Tarrant merupakan orang terhormat di komunitas Kota Grafton, New South Wales, Australia. 
Saat ini, ibu dan saudara perempuan Tarrant diamankan di sebuah rumah rahasia oleh petugas keamanan setempat. Sedangkan saudara Tarrant yang lain telah menyatakan bela sungkawa kepada para korban dan keluarganya.
Terry Fitzgerald, paman dari Tarrant, meminta maaf kepada keluarga para korban yang dilakukan keponakannya itu.
“Kami meminta maaf kepada keluarga di sana, untuk keluarga dari korban yang telah meninggal dan terluka. Apa yang dilakukannya sama sekali tidak benar,” kata Fitzgerald atas nama keluarga besar kepada media Nine News. 
Nenek Tarrant yaitu Marie Fitzgerald mengatakan cucunya itu telah berubah dari pribadi yang dikenalnya selama ini. Berita media massa, kata dia, mengatakan cucunya itu telah merencanakan tindakannya terornya itu sejak lama. “Dia berubah sejak pergi ke luar negeri,” kata dia, yang berusia 81 tahun.
Tarrant pergi ke luar negeri pada 2010 setelah ayahnya meninggal terkena kanker. Dia pergi mengunjungi sejumlah negara termasuk Eropa. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini