Sampah Merupakan Tantangan Utama Kota Metropolitan

Media Apakabar.com
Kamis, 21 Februari 2019 - 16:43
kali dibaca
Sampah Merupakan Tantangan Utama Kota Metropolitan
Doc: apakabar
Mediaapakabar.com-Wakil Wali Kota Medan mengatakan sebagai salah satu Kota Metropolitan, Kota Medan tentu banyak rintangan yang dihadapi terutama persoalan sampah seperti saat ini. 

Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh hampir semua kota besar di dunia, termasuk di Kota Medan. 

Selain masalah sampah, masalah banjir dan kemacetan merupakan tiga masalah klasik di Kota Medan sejak dulu. Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan pemerintah untuk menangani ketiga masalah ini. 

Demikian disampaikan Akhyar Nasution saat memimpin apel Kesiapan Kerja Bakti dalam rangka memperingati Hari Pengelolaan Sampah Nasional tahun 2019 di Terminal Amplas Jalan Timbang Deli Kamis (21/2/2019).  

Wakil Wali (Wawa) menyampaikan pengelolaan sampah menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi jika ingin menjadi kota ini sebagai sebuah kota yang nyaman dan layak huni. Inovasi teknologi harus turut serta berperan dalam menangani masalah sampah di Kota Medan. 

“ Inovasi teknologi yang kian berkembang dapat berperan dalam menangani masalah sampah yang terjadi di Kota Medan saat ini, serta kepedulian warga juga harus bisa ditingkatkan untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya." 

Seperti yang dijumpai Akhyar beberapa waktu lalu, ada warga yang membuang sampah berupa springbed di parit. Hal itu sudah keterlaluan karna akan menyebabkan tersumbatnya aliran parit dan  menyebabkan banjir.  

“ Kesadaran warga Kota Medan untuk peduli terhadap lingkunagn sampai saat ini masih sangat rendah. Kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan dan juga membakar sampah, turut memperparah kondisi lingkungan." 

Pemko Medan telah menggunakan sistem sanitary landfill dalam pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Jalan Marelan Raya, Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. 

Hanya saja belum dilakukan sepenuhnya, sebab sebagian pengelolaan yang dilakukan masih menggunakan sistem open dumping. Namun yang dinilai Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI justru pengelolaan yang menggunakan sistem open dumping sehingga nilai yang diperoleh Pemko Medan sangat rendah.  

“ Penilaian Adipura ada beberapa kriteria, salah satunya menyangkut pengelolaan TPA yang termasuk faktor utama sehingga memiliki bobot nilai 60%. Lantaran kita masih menggunakan sistem open dumping di TPA Terjun, Kota Medan pun mendapat nilai rendah. Jadi bukan kota terkotor seperti yang diberitakan sejumlah media."   

Wawa juga mengatakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan dari sampah yang dilaksanakan hari ini pastinya tidak akan mampu meyelesaikan masalah di Kota Medan. 

Tetapi paling tidak hal ini  telah menunjukkan komitmen pihak Polrestabes Medan untuk turut serta dalam menjaga kebersihan Kota Medan yang tercinta ini.  

Tidak ada salahnya kita galakkan kegiatan “Jumpa Berlian” alias Jum’at Pagi Bersihkan Lingkungan Anda di lingkungan sekitar kita setiap pekannya. 

Peran Kepala Lingkungan, Lurah dan Camat sangat signifikan menyukseskan program jumpa berlian ini. " Dengan demikian, maka masalah sampah dan masalah lingkungan akan bisa kita benahi bersama secara bertahap."   

Turut hadir Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartantio beserta jajaran, Ketua Bayangkari Kota Medan Fitri Dadang Hartanto beserta pengurus, para pimpinan OPD Kota Medan, Tim Penggerak PKK Kota Medan, Pengurus Persit 0201/BS, Camat, dan Lurah. (*/dani)
Share:
Komentar

Berita Terkini