Sales Oppo Lapor Polisi Gak Tahan Dihukum Kunyah Terasi Selama 2 Tahun, Gak Capai Target

Admin
Kamis, 28 Februari 2019 - 09:30
kali dibaca
Ilustrasi (Foto: Jawa Pos Radar Bojonegoro)
Mediaapakabar.com Setelah dua tahun lebih mendapat sanksi tidak manusiawi dari atasan, sales Oppo di Tuban Jawa Timur, Gemilang Indra Yuliarti akhirnya melapor ke polisi.

Gemilang sudah tak tahan dengan jenis sanksi yang diberikan supervisor dan trainer smartphone merek Oppo kepada para sales yang tidak memenuhi target penjualan.
Cewek berambut panjang ini mewakili puluhan teman-temannya tak berani melapor ke polisi karena takut dipecat.
Gemilang bergabung dengan tim pemasaran Oppo sejak Oktober 2016. Ketentuan saat itu, sales Oppo yang tidak memenuhi target penjualan mendapat hukuman squat jump, push up, dan hukuman lain yang masih dinilai wajar.
Dua bulan berjalan, supervisor yang mulai dijabat Wahyu Widodo mulai menerapkan hukuman tak masuk akal.
“Saat itu yang tidak memenuhi target dihukum lari belasan kilometer, mulai Jalan Basuki Rachmad ujung timur hingga depan RSNU,” kata Gemilang usai melapor ke Satreskrim Polres Tuban, Rabu (27/2/2019).
Melansir Radar Bojonegoro, hukuman tersebut ternyata menjadi awal mimpi buruk para sales Oppo. Sejak saat itu hukuman tak wajar lainnya sering diterapkan. Termasuk di bawah kepemimpinan Dwi Prawoto Hadi, supervisor baru.
Selain hukuman fisik, sejumlah sales diminta makan makanan tak lazim. Seperti belimbing wuluh, jeruk nipis, pare mentah, cabai, bawang putih, garam, hingga terasi.
Jika supervisor tidak berada di Tuban, hukuman tersebut harus direkam format video dengan ponsel dan dilaporkan melalui grup media sosial yang berisi seluruh anggota tim.
Sales Oppo dihukum kunya terasi sampai muntah
Jawa Pos Radar Tuban mendapatkan delapan rekaman video hukuman dari para supervisor dan trainer yang bernaung di bawah PT World Innovate Telecomunication (WIT) itu.
Rinciannya, 4 video hukuman lari, 2 video makan jeruk nipis, 1 video makan bawang putih, dan 1 video cuci muka menggunakan kopi.
Sebagian besar video tersebut berdurasi pendek. Kurang dari 10 detik. Hanya 2 video hukuman lari yang berdurasi 1 menit.
Salah satu video berdurasi 8 detik, terlihat sales berseragam Oppo mengunyah bawang putih. Pada detik-detik terakhir, sales tersebut muntah dan video dihentikan.
Sebenarnya ada video lain saat sales mengunyah terasi hingga muntah. Namun, video tersebut masih disimpan kepolisian.
Dalam rekaman video, wajah para sales seluruhnya terlihat bahagia. Seperti menikmati hukuman tersebut.
Hal itu cukup dimaklumi. Sebab, video tersebut merupakan laporan para sales ke supervisor bahwa mereka sudah menjalankan hukuman yang ditetapkan karena tak memenuhi target penjualan ponsel.
“Seluruh video diunggah di grup medsos tim pemasaran Oppo, jadi kita bisa tahu bagaimana teman kita dihukum,” tutur Gemilang.
Oppo
Sanksi yang diduga dilakukan supervisor dan trainer Oppo terhadap puluhan sales di wilayah Tuban dan sekitarnya itu berlangsung sejak dua setengah tahun terakhir.
Kasus ini baru terungkap setelah Gemilang Indra Yuliarti, salah satu korban hukuman tak manusiawi itu melapor ke Unit IV Satreskrim Polres Tuban, Selasa (26/2/2019).
Sementara puluhan sales lainnya memilih tutup mulut dan tak lapor ke polisi karena takut dipecat.
Gemilang bergabung dengan tim pemasaran Oppo sejak Oktober 2016. Ketentuan saat itu, sales yang tidak memenuhi target penjualan mendapat hukuman squat jump, push up, dan hukuman lain yang masih dinilai wajar.
Dua bulan berjalan, supervisor yang mulai dijabat Wahyu Widodo mulai menerapkan hukuman tak masuk akal.
“Saat itu yang tidak memenuhi target dihukum lari belasan kilometer, mulai Jalan Basuki Rachmad ujung timur hingga depan RSNU,” kata Gemilang.  (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini