Plt Ketum PSSI Joko Driyono Jadi Tersangka Kasus Pengaturan Skor, PSSI Harus Gelar KLP

Admin
Sabtu, 16 Februari 2019 - 09:56
kali dibaca
Joko Driyono, plt Ketua Umum PSSI ditetapkan sebagai tersangka kasus match-fixing oleh Satgas Antimafia Bola. Foto: Pojoksatu.id
Mediaapakabar.com - Satgas Antimafia Bola menetapkan plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono alias Jokdri sebagai tersangka kasus match-fixing atau pengaturan skor.

Selain kini berstatus tersangka, Jokdri yang ditunjuk sebagai kertaket Edy Rahmayadi yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu itu juga telah dicekal bepergian keluar negeri.

Kabar ini pun langsung mengundang reaksi banyak pihak, tak hanya dari PSSI sendiri namun juga publik termasuk dari kalangan Save Our Soccer (SOS).

Pandit Save Our Soccers Akmal Marhali menilai, PSSI harus segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari sosok pemimpin baru.

Menurutnya, federasi sepakbola tanah air itu sedang dalam keadaan darurat, dan KLB adalah opsi ideal untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia.

“Kondisi ini agak memprihatinkan buat PSSI. Edy Rahmayadi mundur, Hidayat mundur, Johar Lin Eng tersangka, sekarang Jokdri tersangka. Bukan mustahil yang lain juga kena,” tutur Akmal seperti dikutip dari laman Jawapos, Jumat (15/2/2019).

Oleh karena itu, dikatakan Akmal, kondisi ini harus segera direspon cepat oleh para voters atau pemilik suara di federasi, termasuk klub-klub.

“PSSI sudah tak kondusif. Seharusnya pemilik suara bertindak cepat untuk menyegerakan KLB,” tandasnya.

Senada, Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Timmy Ariantono menyebut tanpa pucuk pimpinan, PSSI disebut harus segera melaksanakan KLB.

“Ini cukup mengejutkan. Ini bukti keberanian Satgas Antimafia Bola. Di sisi lain, saya prihatin dengan kejadian ini,” katanya seperti dikutip Pojoksatu.id dari DetikSports.

“Dan kalau memang betul Pak Jokdri sudah tersangka mau tidak mau PSSI harus menggelar KLB,” sahutnya.

“Untuk memperbaiki citra sepakbola, Exco yang ada harus menyiapkan KLB. Saya pun akan berkomunikasi dengan anggota Asprov,” sebutnya.

“Lagipula, tidak mungkin untuk menunjuk wakil Plt Ketum, sebab Iwan (Budianto) juga mulai dikaitkan dengan kasus sepakbola lainnya di Jawa Timur sana,” ujarnya menandaskan. (AS)


Share:
Komentar

Berita Terkini