Jokowi Lemparkan Tuduhan Propaganda Rusia, Fadli Zon Ancam Laporkan ke Polisi

Admin
Selasa, 05 Februari 2019 - 18:54
kali dibaca
Fadli Zon. Foto:Pojoksatu.id
Mediaapakabar.com -  Tudingan Presiden Jokowi terkait propaganda Rusia membuat kubu Prabowo Subianto tidak nyaman.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan tengah mengkaji kemungkinan untuk melaporkan Jokowi ke polisi. Sebab, orang nomor satu di Indonesia itu dianggap membuat fitnah dan hoax.


“Itu kan fitnah, bisa kami laporkan itu. Kalau betul ada satu pernyataan seperti itu, kita periksa, kita kaji, bisa kami laporkan. Karena itu jelas fitnah dan hoax. Nggak ada pakai konsultan, (propaganda) Rusia apalagi,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, seperti yang dikutip dari Pojoksatu.id, Senin (4/2/2019).
Fadli mengingatkan Jokowi supaya berhati-hati. Apalagi, kata Fadli, tuduhan Jokowi itu menyangkut negara lain. Fadli khawatir hal itu bisa merusak hubungan diplomatik RI dan Rusia.
“Bisa menimbulkan gejolak hubungan diplomatik antara kita dengan Rusia atau negara manapun yang disebut. Nggak bisa sembarangan menyebut nama negara, kecuali dia betul-betul mempunyai bukti yang sahih atau nyata,” ujar Wakil Ketua DPR itu.
Fadli pun menegaskan tim Prabowo-Sandi tak pernah menyembunyikan apa pun. Ia meminta orang-orang di sekitar Jokowi juga belajar berkomunikasi lebih baik.
“Saya kira penasihat Jokowi mesti belajar lagi komunikasi. Jangan nanti garbage in garbage out. Masuk sampah keluar sampah. Itu sudah halusinasi tuh dengan teori-teori itu. Kita terang benderang tidak ada yang dirahasiakan. Kita melakukan kompetisi secara terbuka, bahkan kami berada di pihak yang dibatasi segala sesuatunya,” tutur Fadli.
Sebelumnya capres nomor urut 01, Joko Widodo menyebutkan bahwa teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyemburkan dusta atau hoaks sebanyak-banyaknya untuk membuat masyarakat ragu.
Pidato tersebut disampaikan Jokowi di Pabrik Gula Colomadu, Solo. Tuduhan keterlibatan pihak Rusia dalam salah satu tim kampanye capres muncul saat Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan pada 14 Januari 2018.
Saat itu, muncul video viral Prabowo berjalan dengan pria asing yang diduga konsultan politik Amerika Serikat Rob Allyn, wakil duta besar Rusia untuk Indonesia, hingga pengusaha Rusia Ariel Israilov.
Kedubes Rusia juga telah membantah pria tersebut wakil duta besar mereka di Indonesia.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga menyebut apa yang disampaikan Jokowi tak lepas dari maraknya serangan hoax dan fitnah. Baik secara pesonal maupun kepada pemerintahannya.
“Misalnya penyebaran isu Presiden Jokowi merupakan PKI dan juga Indonesia yang disebut memiliki utang luar negeri yang cukup besar,” ujar Arya kepada awak media di Jakarta, Senin (4/2).
Arya menyebut serangan-serangan tersebut merupakan bentuk Firehouse of Falsehood atau biasa dikenal sebagai propaganda Rusia. Cara licik yang digunakan beberapa negara untuk menghancurkan sistem pemerintahan.
“Firehouse of Falsehood itu yang jadi acuan bahwa itu metode yang dipakai di beberapa negara berdasarkan analisis dari Cambrigde itu, adalah langkah-langkah yang dilihat Pak Jokowi dari pola-pola serangan terhadap beliau,” ujar Arya.
Menurut Arya, sejumlah tema yang kerap diembuskan kelompok tersebut biasanya mengacu pada keburukan-keburukan.
Dia menegaskan bahwa metode tersebut juga sengaja dijalankan untuk menakut-nakuti masyarakat oleh segelintir oknum. Maka dari itu, kata dia, wajar ketika kemudian Jokowi memberikan semacam warning.
“Jokowi bicara begitu saya rasa tidak main-main. Beliau seorang presiden, beliau pasti mengetahui data-data itu,” beber Arya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini