Hari Ke 6 Pameran Surat Kabar Diramaikan Masyarakat Padang Lawas

Media Apakabar.com
Selasa, 12 Februari 2019 - 15:28
kali dibaca
Doc: apakabar
Mediaapakabar.com-Pameran satu abad Surat Kabar terbitan Sumut di hari ke enam lebih ramai dikunjungi masyarakat Kabupaten Padang Lawas di ruang lobi Kantor Gubsu Senin (11/2/2019).

Penuhnya masyarakat dari kabupaten tersebut melihat pameran, hampir sama dengan sebelumnya saat mantan personil Cherrybelle, Anisa Rahma bersama suaminya Anandito yang juga datang waktu itu. 

Masyarakat Kabupaten Palas itu begitu tertarik dengan Surat Kabar Mandailing dan Orgaan Bataksche Studiesfonds. Karena yang menulis di surat kabar itu salah satu cendikiawan yang bersuku Mandailing.

Kabupaten Padang Lawas sejatinya memang dikenal sebagai ‘Rumah’ dari suku bangsa Batak Angkola atau akrab dengan sebutan Mandailing. Dengan tersebarnya di berbagai daerah, para Suku Mandailing menggunakan surat kabar sebagai salah satu alat komunikasi.  

Pada masa itu, tahun 1922, kata Phil Ichwan Azhari sebagai Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Unimed, mereka ingin menghimpun persatuan Mandailing, sebagai pengikat yang  diperantauan. 

“ Surat kabar Mandailing diorganisir oleh Serikat Mandailing diproduksi di Medan, Abdullah Lubis salah satu tokoh penggagasnya.” 
Menurut dia, agak sedikit berbeda dengan Surat Kabar Orgaan Bataksche Studiefonds yang dicetak di Kotanopan Tahun 1922. Surat kabar itu merupakan buletin pertama dan tertua di Indonesia yang tak ubahnya sebuah harta karun dari kota kecil. 

“Terbit dua kali dalam sebulan, yang menarik adalah para penggagasnya masih menggunakan istilah Batak pada buletin tersebut." 

Selain dia, Agus Saleh Putra Daulay juga mengapresiasi pameran yang telah berlangsung sejak 6 Feb tersebut. Dia sebagai Kepala Bagian Hukum di Pemerintahan Padang Lawas mengakui bahwasanya surat kabar masih bisa bertahan sampai sekarang, tapi harus mengikuti perkembangan zaman. 

Sementara, Hardi Nasution salah seorang warga Padang Lawas yang juga datang berkunjung di pameran itu bukan menanggapi surat kabar yang dipamerkan, melainkan memberi apresiasi kepada Gubernur. 

" Gubernur kita punya inisiatif buat acara seperti ini hal yang sangat bagus. Apalagi buat anak-anak milenial, agar mereka tahu bahwa Surat Kabar Sumatera Utara sudah berusia Satu Abad, jadi bisa tahu bagaimana perkembangan literasinya."  (*/joel)
Share:
Komentar

Berita Terkini