Resiko Petugas KTP-e Saat Hadapi Orang Sakit Jiwa

Media Apakabar.com
Senin, 07 Januari 2019 - 18:24
kali dibaca
INT 
Mediaapakabar.com-Kepala Disdukcapil Kota Banjarmasin Khairul Saleh mengatakan, tantangan petugasnya dalam merekam data pribadi para warga yang sakit jiwa. Saleh mengatakan ada anggotanya kena tampar.

"Banyak yang mengamuk saat kita rekam sidik jarinya, bahkan ada yang kena tampar, maklumlah kan mereka sakit jiwa, tidak mengapa," ujarnya menceritakan pengalaman anak buahnya di lapangan, seperti dilansir Antara sebagaimana disadur dari Kumparan pada Senin (7/1/2019).

Menurut dia, pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) tidak hanya bagi warga yang normal, namun juga mereka yang sedang mengalami sakit jiwa memiliki hak.

"Setiap warga Indonesia wajib memiliki kartu identitas, yakni, e-KTP, jadi kita layani mereka ini juga," kata Saleh.

Menurut dia, pelayanan bagi warga yang mengalami sakit jiwa ini dilakukan jemput bola.

"Kita datangi rumah mereka, ya, terpaksa ada sedikit paksaan melakukannya, kan harus ada foto dan rekam sidik jari, kadang-kadang petugas kita ikut kena tampar saat melaksanakan itu, karena harus berhasil," ujar dia.

Sebab, ujar Khairul Saleh, surat identitas itu sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan pelayanan pengobatannya.

"Masuk RS jiwa kan tidak bisa atas nama perwakilannya, misalnya nama ayahnya, harus nama bersangkutan, makanya kita buatkan, bagaimana pun caranya," bebernya.

Sejauh ini, kata dia, sudah puluhan orang gila dapat mereka rekam data pribadinya untuk pembuatan KTP-el tersebut layaknya warga normal.

"Pokoknya asal ada permintaan, kita datangi," katanya.

Saleh mengatakan dari jumlah penduduk Banjarmasin sekitar 600 ribu jiwa, sudah 90 persen lebih datanya terekam untuk pembuatan e-KTP. Kendala yang dihadapi institusinya, kata Saleh, adalah masalah pencetakan e-KTP lantaran minmnya ketersediaan blanko.

"Jadi mohon dimaklumi kalau tidak cepat selesai, hanya dapat KTP-e sementara, sebab blanko yang minim, hanya diprioritaskan dulu yang sangat penting, misalnya untuk buat paspor atau lulus CPNS, karena wajib memiliki segera," ujarnya. (*/dani)
Share:
Komentar

Berita Terkini