Rebutan Seorang PSK di Lokalisasi, Oknum TNI Adu Jotos dengan Dua Orang Wartawan

Admin
Rabu, 30 Januari 2019 - 08:52
kali dibaca
Ilusrasi
Mediaapakabar.com - Seorang oknum prajurit TNI, Pratu AM dan dua oknum wartawan terlibat perkelahian di depan gapura Mako Detasemen Zipur-12/OHH, Kabupaten Nabire, Papua.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Senin (28/1/2019) menjelaskan, kasus itu bermula pada Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 23.00 WIT.

Saat itu, Pratu AM terlibat adu mulut hingga terjadi perkelahian dengan R, wartawan dari sebuah media.

Peristiwa itu terjadi akibat memperebutkan seorang pramuria bernama L di lokalisasi Samabusa, Distrik Teluk Kimi, Samabusa, Nabire.

Melansir Kompas.com, pascakejadian itu, pada Minggu (27/1/2019) sekitar pukul 02.20 WIT, R bersama seorang wartawan bernama P dan keamanan lokalisasi Sambusa bernama Y menuju Mako Denzipur yang merupakan satuan Pratu AM.

"Rencananya, mereka akan melaporkan kejadian itu kepada pimpinan Pratu AM," kata Aidi, Senin malam.

Namun, saat tiba di depan gapura Mako Detasemen Zipur Pratu AM beserta 4 temannya dari sebuah perusahaan berusaha mencegah R dan rekannya hingga terjadi perkelahian.

Akibat kejadian tersebut, R mengalami luka lebam di bagian mata kanan, pelipis kiri, pundak kiri, luka robek garis di bawah mata kiri panjang 2 sentimeter dan luka robek garis di atas telinga sebelah kiri.

Sedangkan P mengalami luka lebam bagian mata kiri dan dan 4 jahitan di pelipis kiri, serta memar di pipi kiri.

"Pukul 02.30 WIT Pasi Intel Denzipur 12/OHH Lettu Czi Purwadi tiba di TKP dan mengamankan Pratu AM selanjutnya membawa korban ke UGD RSUD Nabire untuk mendapatkan perawatan," ujar Aidi.

Saat ini korban sudah keluar dari RSUD Nabire guna menjalani rawat jalan. Kedua belah pihak sudah dipertemukan dan masing-masing mengakui kesalahannya.

Praka AM saat ini sedang meringkuk di sel tahanan Provost Denzipur, selanjutnya akan dilimpahkan ke Denpom dalam rangka menjalani proses hukum.

"Kami sangat menyayangkan dengan masih adanya prajurit TNI yang keluyuran ke tempat lokalisasi, ini adalah perilaku yang sangat tidak terpuji dan tidak bermoral. Institusi TNI tidak akan mentolerir hal tersebut. Yang bersangkutan pasti akan kami tindak keras sesuai proses hukum yang berlaku," ujar Aidi. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini