Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Rapim Kemhan RI Tahun 2019, bertempat di Gedung A.H. Nasution Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/01/2019),foto apakabar |
Demikian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Rapim Kemhan RI Tahun 2019, bertempat di Gedung A.H. Nasution Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (16/01/2019).
Pada kesempatan tersebut, Panglima memaparkan 11 program prioritas yang ditindaklanjuti program 100 hari kerja. “Alhamdulillah, program 100 hari kerja dapat terlaksana 100 persen, kegiatan yang sifatnya berkelanjutan tetap diteruskan sesuai penahapan pada Renstra TNI 2015-2019,” ujarnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan bahwa pembangunan pertahanan integratif di perbatasan diwujudkan dalam bentuk Satuan TNI Terintegrasi. “Pada tanggal 18 Desember 2018 yang lalu, saya telah meresmikan Satuan TNI Terintegrasi (STT) Natuna di Dermaga TNI AL Selat Lampa, Natuna,” ucapnya.
Ditambahkan, dalam pembangunan Minimum Essential Force, TNI mengembangkan organisasi pada 2018, yaitu pembentukan Divisi 3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar-3 di wilayah Indonesia timur. “Kehadiran keempat organisasi baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan stabilitas nasional, khususnya di wilayah Indonesia timur,” tegasnya.
Usai acara Rapim, menjawab pertanyaan awak media tentang kunjungan ke markas pasukan Elit, Panglima menyampaikan bahwa kunjungan ke satuan Kopassus, Marinir dan Kostrad untuk mengembangkan kemampuan perang kota, dimana selama ini prajurit TNI juga sudah latihan termasuk perang hutan yang musuhnya jelas.
“Dalam melaksanakan perang kota yang dihadapi ada masyarakat dan terorisme itu sendiri, sehingga saya sampaikan agar mengembangkan konsep perang kota. Taktik perang kota yang jelas karakteristik dan perlengkapannya berbeda,” jelas Panglima TNI. (rel)