Komentar Polisi Soal Kabar Deasy Tuwo Sengaja Dilempar ke Sarang Buaya Hingga Tewas Diterkam

Admin
Selasa, 15 Januari 2019 - 12:49
kali dibaca
Deasy Tuwo.Foto: Istimewa
Mediaapakabar.com - Penyebab kematian Deasy Tuwo  masih diselidiki polisi. Kasus ini menjadi perhatian publik lantaran beredar isu Deasy Tuwo sengaja dilempar ke sarang buaya.

Santer beredar kabar bahwa kematian Deasy Tuwo bukanlah di hari yang sama saat ditemukan warga dan pekerja di penangkaran buaya milik warga negara asing di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Wanita cantik berusia 44 tahun itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuh warga Desa Suluun, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, tersebut penuh luka akibat gigitan buaya.
Polres Tomohon belum berhenti pada kesimpulan bahwa korban meninggala karena dimakan buaya. Polisi masih mendalami awal mula dan mengapa Deasy Tuwo sampai dimakan buaya.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Tomohon AKBP Raswin Bachtiar Sirait, melalui Wakapolres Kompol Joyce Wowor.
Melansir Pojoksatu.id, kata Wowor, pihaknya masih melakukan pemeriksaan ke semua pihak yang berhubungan dengan meninggalnya korban, Jumat (11/1) lalu.
“Masih dilidik (penyelidikan) oleh petugas di lapangan. Semua yang memiliki sangkut paut dengan korban. Baik pekerja, pemilik, keluarga hingga saksi yang pertama kali menemukan korban,” ungkap Wowor, seperti dilansir manadopost, Senin 14 Januari 2019.
Deasy Tuwo
Deasy Tuwo
Menurut Wowor, beberapa bukti-bukti guna menopang jalannya proses penyidikan, sudah dikantongi penyidik. Termasuk, dengan hasil otopsi korban.
“Namun khusus untuk hasil otopsi belum bisa kita beber. Masih menjadi konsumsi internal, guna pengembangan dan penyimpulan kasus yang jarang terjadi ini,” sambung Wowor.
Kapolsek Tombariri Iptu Jantje Untu menambahkan, semua pihak yang terlibat, kooperatif dan bekerja sama dengan baik dengan petugas penyidik.
Seperti Wowor, Iptu Jantje Untu pun enggan berkomentar banyak soal update kasus meninggalnya Deasy Tuwo yang tewas mengenaskan dimakan buaya.
“Tunggu saja hasil pemeriksaan jenazah,” tandas Kapolsek.
Mayat Deasy Tuwo dievakuasi dari penangkaran buaya
Mayat Deasy Tuwo dievakuasi dari penangkaran buaya
Sebelumnya, petugas pemusalaran jenazah RSUP Kandau Malalayang, Meikel Mokodompit mengaku kaget saat melihat kondisi jenazah Deasy.
Maikel mengaku, selama delapan tahun menjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan tubuh korban akibat gigitan buaya.
Bersama tiga rekan lainnya, Maikel memandikan jenazah tersebut. Proses pemandian tak lama, tak sampai 30 menit.
Ia menggambarkan, saat itu bagian tubun Deasy Tuwo sudah nyaris habis. Hanya tersisa kepala dan dua kaki. Tangan pun sudah raib.
“Kemungkinan buaya itu menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis,” jelasnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini