Ilustrasi uang |
Direktur BI Perwakilan Sumut, Andiwiana Septonarwanto mengatakan, kebutuhan uang untuk Natal dan Tahun Baru tahun ini meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2017 senilai Rp2,5 triliun seperti yang dikutip dari Pojoksumut.com.
Menurutnya, persiapan tersebut sesuai dengan perhitungan kebutuhan untuk wilayah Sumut.
“Dana yang disiapkan ini cenderung menerima permintaan perbankan dari bank. Tidak ada membuka loket untuk penukaran uang pecahan kecil (UPK) seperti pada Idul Fitri. Jadi bank yang meminta dan menyedikan sesuai kebutuhan nasabahnya,” ungkap Andiwiana kepada wartawan, baru-baru ini.
Untuk penukaran UPK, BI juga bekerja sama dengan Persatuan Bank Perkreditan Rakyat lndonesia (Perbarindo) dalam penyebarannya.
“BI berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan uang kartal sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diperlukan masyarakat. Sebagaimana pola musiman lainnya (seperti lebaran), BI Sumut telah melakukan antisipasi peningkatan kebutuhan uang menjelang Natal dan Tahun Baru dengan menjaga stok di atas kebutuhan masyarakat,” akunya.
Diutarakan dia, momen Natal dan Tahun Baru biasanya digabung dengan liburan. Oleh karenanya, kebutuhan uang juga lebih tinggi.
“Namun demikian, dengan upaya yang dilakukan BI Sumut khususnya pemenuhan UPK, masyarakat dipastikan dapat memenuhi kebutuhan uang untuk Natal dan Tahun Baru dengan mudah,” tukasnya. (AS)