Kriminolog Ungkap Penyebab 'Gigolo' Tega Menghabisi Nyawa Siska Icu Sulastri

Admin
Sabtu, 22 Desember 2018 - 16:56
kali dibaca
Siska Icun Sulastri. Foto: Facebook
Mediaapakabar.com - Kasus pembunuhan Siska Icu Sulastri (34) oleh ‘gigolo’ bernama Hidayat (22), mendapat tanggapan dari kriminolog Universitas Indonesia, Kisnu Widagdo.

Kisnu menilai, kasus pembunuhan Siska Icun dilatari faktor ekonomi. Pelaku yang bekerja sebagai cleaning service membunuh korban dan mengambil hartanya.

Selain pembunuhan Siska, beberapa kasus kekerasan yang berlatar ekonomi, juga diungkap Kisnu. Seperti kasus pembunuhan Abdullah Fitri Setiawan (Dufi) yang mayatnya dimasukkan ke dalam drum plastik.

Selain itu, ada pula kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi dan penemuan jenazah wanita yang disimpan di dalam lemari di Jakarta. Semuanya berlatar ekonomi.

Menurut Kisnu, faktor ekonomi membuat masyarakat melakukan tindakan-tindakan nekat hingga menghilangkan nyawa orang lain.

“Saya melihat sepertinya pemerintah kita ini sedang tidak bisa memberikan solusi kepada anggota masyarakat. Seperti tidak bisa memberikan kesempatan kepada orang untuk mendapat pekerjaan yang layak, penghasilan layak,” kata Kisnu seperti yang dilansir Pojoksatu.id, Jumat (21/12/2018).

Kisnu menilai, pembunuhan yang terjadi terhadap Siska Icun lantaran faktor ekonomi. Pelaku yang hanya bekerja sebagai cleaning service diduga tergiur dengan harta korban.

Dikatakan Kisnu, pembunuhan sadis sering dilatarbekangi oleh faktor ekonomi. Misalnya suami yang hanya bisa bergantung hidup kepada sang istri, kemudian selingkuh dan dibunuh.

“Dulu kasus-kasus mutilasi atau kekerasan seksual banyak kayak gitu. Misalnya, suaminya gak kerja, bergantung sama istrinya, tapi ternyata selingkuh,” bebernya.

Soal tusukan yang dilakukan Hidayat ke ulu hati Siska hingga meregang nyawa, Kisnu menilai itu hanya tindakan spontan.

Pelaku menusuk ulu hati korban karena emosi pelaku sudah memuncak. Pada kondisi itu, yang ada di pikiran pelaku adalah bagaima membunuh korban. Dia berbuat nekat dan sadis karena merasa terancam dan dibohongi korban.

“Pada peristiwa seperti itu sifatnya situasional. Dia cuma melihat alat apa yang ada sekitar dia. Jadi si pelaku belum tentu pengalaman membunuh. Namun bisa jadi, pelaku ini punya pengalama tentang kekerasan, baik verbal atau psikis,” tuturnya.

Sebelumnya, Siska (34) ditemukan tewas di Apartemen Kebagusan City, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (18/12) sore. Ditemukan sejumlah luka tusukan di anggota badannya seperti dada dan tangan serta memar akibat pukulan benda tajam.

Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi berhasil menangkap pelaku Hidayat. Kepada polisi, Hidayat mengaku menghabisi korban saat menagih uang Rp2 juta yang dijanjikan korban. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini