He Jianku si Ilmuwan Gila Dijuluki 'Chinese Frankenstein' Klaim Bisa Mengedit DNA Bayi

Admin
Rabu, 05 Desember 2018 - 09:49
kali dibaca
He Jiankui, peneliti Cina, berbicara selama Konferensi Rekayasa Genetika di Hong Kong, Rabu 28 November 2018. Foto: AP
Mediaapakabar.com - He Jianku, ilmuwan kontroversial Cina yang menghilang, dikenal karena telah mengedit gen dua embrio.

Ilmuwan itu memicu kontroversi global pekan lalu ketika ia mengumumkan di sebuah video YouTube bahwa ia telah berhasil menggunakan alat pengeditan gen.

Ilmuwan itu memberikan pernyataan publik pertamanya tentang manipulasi DNA di konferensi Hong Kong seperti yang dilansir Tempo.co.

Kala itu, dia mengatakan telah memodifikasi materi genetik dari gadis kembar untuk membuat mereka tahan terhadap infeksi virus AIDS.

Pekerjaan kontroversial itu membuatnya mendapat julukan 'Chinese Frankenstein', dan dikutuk oleh komunitas medis dan pejabat kesehatan Cina, yang mengatakan mereka tidak tahu apa-apa tentang eksperimen itu.

Dia juga menghadapi penyelidikan dari Kementerian Sains dan Teknologi, yang telah memerintahkan ilmuwan itu untuk menghentikan penelitian apa pun.

Saat ini, keberadaan ilmuwan Cina He Jiankui tidak diketahui. Ada desas-desus bahwa dia telah ditangkap.

Berbagai laporan mengklaim bahwa dia ditempatkan di bawah tahanan rumah di Shenzhen setelah hadir di KTT Internasional Kedua tentang Editing Genom Manusia di Hong Kong Rabu lalu.

Namun, klaim penahanan He ditolak oleh bekas kampusnya, Universitas Sains dan Teknologi Selatan, menurut South China Morning Post.

Universitas itu menolak untuk menjelaskan lebih lanjut. Ketika ditanya tentang penahanan itu, seorang juru bicara untuk universitas yang berbasis di Shenzhen itu mengatakan kepada South China Morning Post, "Saat ini tidak ada informasi yang akurat, hanya saluran resmi."

Dia menolak untuk menjelaskan masalah ini, dengan mengatakan: "Kami tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai masalah ini sekarang, tetapi jika kami memiliki informasi apa pun, kami akan memperbaruinya melalui saluran resmi kami."

Apple Daily pada hari Minggu melaporkan bahwa ilmuwan itu telah dibawa kembali ke Shenzhen oleh presiden universitas, Chen Shiyi.

Keduanya juga mengadakan pertemuan enam jam terkait penelitian kontroversialnya. Chen saat ini berada dalam tahanan rumah di kampus, kata laporan itu, menambahkan bahwa ada petugas keamanan yang berjaga di lingkungan universitas. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini